MAKASSAR,(BPN)- Daeng Akbar Ampuh alias Rangga (32), otak peristiwa pembunuhan satu keluarga berjumlah enam orang di Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo, Makassar, yang terjadi awal Agustus lalu ditemukan tewas dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I, Makassar, Senin (22/10) pagi.
Satu dari enam pelaku yang merencanakan pembunuhan bermotif bisnis sabu ini diduga tewas karena bunuh diri di salah satu ruangan di blok i 1, tempatnya diisolasi.
Siang ini, tim identifikasi dari Inafis dan Dokpol Polda Sulsel masih berada di Lapas Kelas I Makassar. Sementara jenazah Akbar Ampuh baru saja dibawa ke RS Bhayangkara pukul 11.38 Wita dengan ambulans diiringi tangis histeris ibu kandungnya, Sittiara Daeng Lu'mung, (50).
Zangkir Daeng Katti (51), bapak kandung dari Akbar yang ditemui di teras Lapas mengaku mendapat informasi mengenai anaknya dari tetangga yang baru saja menjenguk kerabatnya yang juga ditahan di dalam Lapas Kelas I Makassar.
"Jam 9 pagi tadi saya dapat informasi dari tetangga yang baru dari Lapas jenguk keluarganya. Katanya anak saya Ampuh meninggal dunia karena bunuh diri. Mungkin dia stres jadi bunuh diri karena katanya anak saya dirantai dan sampai sekarang tidak bisa dijenguk," kata Zangkir yang sehari-harinya bekerja sebagai calo di terminal angkutan darat Mallengkeri, Makassar.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas I Makassar, Budi Sarwono membenarkan kematian tahanan itu dan belum mengetahui penyebabnya.
"Tadi pagi saya sibuk memantau ujian pegawai usai apel pagi lalu masuk laporan soal Akbar Ampuh yang meninggal dunia. Saya belum tahu pasti penyebabnya. Informasi awalnya, korban ditemukan oleh Iwan Lily, tahanan sekamarnya saat akan sarapan pagi," kata Budi (Red/mdk)
loading...
Post a Comment