BAPANAS- Kembali beredar kabar buruknya pelayanan pembinaan serta kerapnya tindakan kekerasan terhadap narapidana (napi) di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kota Agung yang dilakukan oleh oknum petugas dan napi bos narkoba berstatus tamping.
Kabar ini diterima redaksi dari Mawar (28) nama samaran,yakni salahsatu keluarga napi rutan kota agung yang meminta agar namanya tidak dituliskan disini karena akan berimbas pada keselamatan anggota keluarganya yang sedang menjalani masa pidananya dirutan tersebut.
Kepada redaksi, mawar menuturkan, salahsatu napi bernama Rohman Jaseng sudah 7 bulan berada dikamar penaling dan tidak pernah dikeluarkan sejak masuk hingga kini bahkan tidak dipindahkan ke kamar blok lain.
Hampir setiap hari napi rohman jaseng mengalami kekerasan oleh napi lainnya bernama napi berstatus tamping bernama Pei dan para napi kepala kamar suruhan napi pei karena terkait hutang piutang.
“ Napi Pei tamping dekat dengan pegawai, pejabat dan karutan. pegawai dan pejabatnya diem saja kalau dia lakukan itu “,ujar mawar saat ditanya redaksi mengenai respon pihak rutan atas kekerasan tersebut.
Kemudian mawar melanjutkan ceritanya,Kemarin Kamis (10/10/2019) pada pagi hari kembali napi rohman jaseng dalam kamar penaling yang dibuka pintunya mendapatkan perlakuan dari para kepala kamar suruhan napi pei.
Ironisnya Bayu A2 salahsatu kepala kamar yang memukuli rohman dipukuli menggunakan botol minuman dingin teh botol sosro hingga terluka dan babak belur karena tidak bisa membayar utang pada napi pei.
“ Kepala Kamar A2 sibayu itu ngancam kalau tidak dibayar besok akan dia bon ke Bimker untuk digebukin lagi,tolong mereka pak kasihan para napi disana tidak tahu mengadu kemana,ini bukan fitnah tapi benar-benar ada kejadiannya “,ungkap mawar dengan diiringi tangisan dan memohon kepada redaksi.
Sebelumnya hal yang tidak jauh berbeda pernah terjadi di rutan kotaagung, seorang napi bernama Hendra direndam dalam kolam ikan semalaman berlatarbelakang hutang piutang uang narkoba namun belakangan pihak rutan membantah hal tersebut dengan mengatakan napi tersebut direndam dikolam ikan hanya beberapa jam sebagai shock terapi bukan karena hutang piutang.
Sementara itu Karutan Kota Agung hingga berita ini dilansir belum dapat dihubungi guna konfirmasi,bahkan redaksi berupaya mengirimkan sebuah pesan ke nomor kontak WhatAps yang dimiliki redaksi belum juga terkirim hingga saat ini (Red)
Sementara itu Karutan Kota Agung hingga berita ini dilansir belum dapat dihubungi guna konfirmasi,bahkan redaksi berupaya mengirimkan sebuah pesan ke nomor kontak WhatAps yang dimiliki redaksi belum juga terkirim hingga saat ini (Red)
loading...
Post a Comment