BANDUNG,(BPN)- Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) berinisial ID dan anggota Satpol PP berinisial YG diciduk Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Bandung, Jawa Barat diduga karena mengkonsumsi narkoba jenis sabu-sabu.
Kedua PNS ini terjerat narkoba dari barang yang disuplai seorang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cirebon, Jawa Barat.
Pelaku diciduk dalam razia Ramadan 2018. Selain dua PNS ID dan YG, ikut diciduk pula seorang asisten pelatih bulu tangkis berinisial RS dan MY, seorang wiraswasta.
Kasatres Narkoba Polrestabes Bandung, AKBP Irfan Nurmansyah mengatakan, pengungkapan penyalahgunaan narkoba ini bermula dari penangkapan YG.
Namun, polisi tidak menemukan barang bukti pada anggota Satpol PP Kota Bandung tersebut. Hanya saja, saat dites urine, YG positif menggunakan sabu-sabu.
Saat diperiksa, YG mengaku mendapat sabu-sabu dari IG yang merupakan PNS tersebut.
"YG kita tangkap tanggal 7 juni. Dari penangkapan YG, lalu kita kembangkan menangkap ID dan MY di sebuah rumah yang ada di kawasan Cimenyan, Kabuaten Bandung," kata Kasat Reserse Narkoba Polrestabes Bandung, AKBP Irfan Nurmansyah, di Bandung, Senin, 11 Juni 2018.
Irfan mengatakan, saat menangkap ID dan MY, petugas melakukan penggeledahan dan menemukan 0,33 gram sabu sisa pakai beserta alat hisap.
Berdasarkan pengakuan, narkoba tersebut sebelumnya dibeli dari seseorang berinisial RS seharga Rp 1,2 juta. "Di Cimenyan kami mendapatkan sisa sabu bekas pakai," ujarnya.
Berdasarkan keterangan ID dan MY, polisi kemudian menangkap RS yang ternyata sebagai penyuplai sabu-sabu. RS ditangkap di salah satu apartemen di kawasan Cicadas Kota Bandung.
"Dari ID dan MY, kami berhasil membekuk RS. Yang merupakan penyuplai barang haram ini," kata Irfan.
Dari tangan RS, polisi mendapatkan barang bukti berupa 8 butir pil ekstasi. Dia mengaku bahwa narkoba tersebut dipasok dari seseorang yang berstatus sebagai narapidana di Lapas Cirebon.
Irfan mengatakan, dari hasil pemeriksaan urine, RS positif menggunakan narkotika sabu-sabu dan ekstasi. "RS ini membeli narkoba dari seorang berinisial AG. AG kini tengah masuk dalam target operasinya," katanya.(Red/Krim)
loading...
Post a Comment