PEKANBARU,(BPN) - Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Provinsi Riau menyelidiki kaburnya empat tahanan yang dua diantaranya telah diamankan kembali ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Pekanbaru.
"Semua itu murni karena ada pengrusakan, tidak ada unsur kesengajaan petugas. Akan dibentuk tim pemeriksaan pegawai jaga dan lainnya," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadipas Riau) Mujiraharjo Bc.IP, Minggu (7/5/2017)
Menurut dia, dugaan keempatnya melarikan diri belum diketahui dan petugas masih menginterogasi kedua tahanan yang telah kembali. Kondisi kamar tahanan sendiri menurut Muji tidak maksimal, plafon kamar tahanan masih belum berbentuk beton.
Sebelumnya empat tahanan itu menjebol loteng kamar tahanan dan keluar menuju Klinik yang lokasinya tidak berjauhan. Selanjutnya mereka mengambil sejumlah kain sarung dari klinik digunakan sebagai alat bantu memanjat tembok Lembaga Pemasyarakatan (LP).
![]() |
Mujiraharjo |
"Lapas anak namanya ya minimum pengamanan, tidak bernuansa mencekam," ucapnya.
Dikatakan bahwa keempat tahanan yang melarikan diri tersebut juga tidak memiliki catatan negatif selama menjalani penitipan tahanan. Keempatnya berkategori baik.
Kendati demikian, petugas akan mencari tahu penyebab dan ide siapa untuk melarikan diri yang mereka lakukan.
Sementara itu, Kanwil Kumham Riau mencatat keempat tahanan anak ini memiliki perkara beragam. Satu di antaranya memiliki perkara dugaan percobaan pembunuhan, selain itu ada penjambretan, asusila, dan Percobaan pembunuhan.
Kondisi LPKA Pekanbaru saat ini masih bergabung dengan Lapas Perempuan. Jumlah total penghuni LPKA mencapai 70 an orang, jauh dari kapasitas maksimal yang berkisar 100-an anak.(Red/HR)
loading...
Post a Comment