FAKFAK,(BPN)– Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Fakfak menjual Ikan hasil Bagan dari program Asimilasi pada Lapas Fakfak di pasar ikan yang beralamat di jalan Wagom piahar, Papua Barat, Kabupaten Fakfak,Rabu ,(25/09/2019).
Kalapas Fakfak, Heru Trisulistiyono, yang diwawancara via telpon membenarkan hal tersebut. “Jadi penjualan ikan sebenarnya kita memiliki Bagan 2 yang diberi nama Bagan 01 dan Bagan 02 yang setiap harinya menghasilkan ikan, untuk prosesnya sendiri kami juga telah menugaskan petugas yang nantinya bertugas di lapangan, mulai dari petugas pengawas dibagian penjualan ikan, dan ada juga petugas dibagian pengeringan ikan, sedangkan untuk Asimilasi WBP yang bertugas di 1 (satu) Bagan bisa mencapai 3 sampai 4 orang”.
Syarat Umum Pemberian Asimilasi Bagi Narapidana, berdasarkan Pasal 44 ayat (1) Permenkumham 3/2018, Narapidana yang dapat diberikan Asimilasi harus memenuhi syarat:
1. Berkelakuan baik dibuktikan dengan tidak sedang menjalani hukuman disiplin dalam kurun waktu 6 (enam) bulan terakhir;
2. Aktif mengikuti program pembinaan dengan baik; dan
3. Telah menjalani 1/2 (satu per dua) masa pidana.
Keputusan pemberian asimilasi ini ditetapkana oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan atas nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Pada kesempatan tersebut juga Asisten 2 Pemerintah Kabupaten Fakfak, (Charles Kambu) serta di damping Danramil 1803-01/ Kota Fakfak (Kapten Inf Sifuan Patiran) menghampiri WBP yang sedang berjualan ikan, yang pada saat itu beliau juga sedang mengontrol Pembangunan Pasar Sederhana yang dibangun untuk masyarakat pasca kebakaran pasar Tumburuni Kota fakfak.
Bapak Charles juga menyampaikan dukungannya untuk Program yang dilakukan Lapas Kelas IIB Fakfak yaitu pembuatan Bagan yang terbuat dari drum pelastik bekas, ini merupakan terobosan terbaru, karena untuk kisaran pembuatan Bagan Tradisional yang ada di Kab.Fakfak, mencapai 700Jt, dan yang dibuat oleh Lapas hanya kisaran harga dibawah 100Jt dengan hasil tangkapan yang cukup memuaskan.
“Alḥamdulillāh, Lapas Kelas IIB Fakfak telah jadi Lapas Produktif yang harus ada kegiatan Industri. Kita titik fokus di Industri Perikanan, harapan saya untuk kegiatan ini dapat terus berkembang”, ucap Heru sebelum mengakhiri wawancara.
Menyikapi inovasi yang dilakukan Lapas Fak-fak, Kakanwil Kemenkumham Pabar Anthonius M. Ayorbaba menyampaikan apresiasi untuk kerja keras yang dilakukan oleh Lapas Fakfak sebagai Lapas Produktif di Papua Barat.
“Tentu dengan Program Asimilasi yang sudah dilakukan, saya berharap semua WBP yang dipekerjakan dalam Asimilasi Perikanan terus diingatkan sehingga dapat menjalankan program asimilasi ini dengan baik dan bertanggungjawab, jangan menimbulkan masalah dimasyarakat dan terus memberikan upaya maksimal dalam produksi ikan yang dihasilkan baik dari Bagan,Sero maupun Giok. Tentu dengan kehadiran Asisten II dan para pimpinan daerah lainnya di Pasar Wagom melihat hasil tangkapan WBP memberikan respon yang sangat positif”.
Kakanwil juga berharap KaLapas dapat menjalin Koordinasi dan kerjasama yang baik dengan Pemerintah Daerah dan pihak lainnya sehingga ada dukungan-dukungan yang lebih positif kepada WBP yang mengikuti kegiatan Asimilasi Perikanan selain itu kegiatan yang dilakukan ini merupakan citra Pemasyarakatan di Papua Barat lebih khusus di Kab.Fakfak dapat menjadi hal yang baik dan positif dan juga memberikan kemajuan terhadap usaha-usahan pembinaan WBP pada Lapas Fakfak", ucap Kakanwil.(Red/Rilis)
loading...
Post a Comment