BAPANAS- Ingin memastikan kondisi keluarga pascagempa dan tsunami, sedikitnya 660 tahanan kabur dari Lapas Kelas IIA Palu dan Rutan Klas II B, Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu (30/9).
Rinciannya, ada 560 napi kabur dari Lapas Kelas IIA Palu dan seratusan napi kabur dari Rutan Klas II B, Donggala. Mereka gelisah menyelamatkan diri dari gempa dan ingin memastikan kondisi keluarganya.
Di Rutan Donggala, napi membakar rumah tahanan karena tak dijinkan keluar. Sedangkan di Lapas Palu, para napi dimudahkan kabur karena banyak tembok yang robah terkena gempa berskala hingga 7,7 SR itu.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Palu, Adhi Yan Ricoh, mengatakan sekitar 560 narapidana melarikan diri setelah lampu padam dan tembok-tembok roboh. Petugas sendiri berjuang menyelamatkan diri saat gempa dan tsunami.
Jangankan mencari napi yang lari, para petugas juga panik dan berusaha menyelamatkan diri sendiri ,” ujar Adhi seperti mengutip Antara.
Di Rutan Klas II B Donggala, Sabtu (30/9), napi mengamuk dan membakar bangunan ketika tuntutan mereka ingin pulang dan mengetahui nasib para keluarga tak diijinkan petugas. Kurang lebih 100 napi diketahui kabur.(Red/RA)
loading...
Post a Comment