JEMBER,(BPN)- Rahmad Andita (31) alias Mat Tawon salahsatu narapidana lapas Jember terkait kasus perusakan dan penganiayaan pada 14 November 2017 tewas bersimbah darah dengan kondisi menggenaskan, Jumat (24/8/2018) pukul 06.00 WIB pagi.
Warga Dusun Krajan, Desa Petung, Kecamatan Bangsalsari yang di vonis 16 bulan penjara ini tewas dengan luka tusukan diperut hinga tembus ke lambung .
Di Lapas Jember Rahmad Andita menghuni blok B 2A. Rahmad bersama 73 orang napi lainnya.
Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo membenarkan peristiwa tewasnya napi lapas jember.
"Bahwa benar ada warga binaan ditemukan meninggal dunia tadi pagi atas nama RA (Rahmad Andita) alias Mat Tawon," kata Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo.
Menurut Kusworo, pihaknya mendapat laporan dari pihak lapas bahwa ada warga binaan yang meninggal dunia. Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas piket reskrim Polres Jember langsung mendatangi lokasi.
"Petugas reskrim mendatangi TKP dan melakukan olah TKP. Saat ini masih dalam pemeriksaan saksi-saksi untuk menentukan kejadian yang sebenarnya," terangnya.
Kusworo juga memastikan bahwa peristiwa itu bukan sebuah kerusuhan. Masih belum diketahui kejadian yang sesungguhnya yang membuat korban meninggal dunia.
"Jadi bukan kerusuhan, namun tidak diketahui, tiba-tiba tadi pagi ada yang meninggal dunia dan berkaitan untuk membuat terang suatu perkara, saat ini masih dilakukan pemeriksaan," tegasnya.
Ayah Rahmad Andita, M.Riyadi mengaku dihubungi pihak lapas pagi tadi yang memberitahu sang anak meninggal dunia dan berada di RSD dr Soebandi Jember. Dia sempat bertanya kenapa putranya tewas. Sebab sebelumnya sang anak baik-baik saja.
"Saat saya tanya penyebabnya, petugas hanya menjawab ada luka lebam dan tusukan di bagian lambung. Tidak dijelaskan apa yang terjadi," kata Riyadi.
Pria ini berharap polisi bisa segera mengungkap apa yang sebenarnya terjadi hingga menyebabkan anaknya meninggal. Jika memang ada unsur kekerasan, Riyadi berharap pelakunya segera ditangkap.
"Semoga secepatnya bisa terungkap apa sebenarnya yang terjadi. Kalau memang anak saya dianiaya atau dibunuh, semoga pelakunya bisa mendapat hukuman setimpal," harapnya.
sementara itu Kepala Lapas Jember hinga berita ini dilansir belum dapat dihubungi guna melakukan konfirmasi atas i9nsiden tewasnya sdalahsatu napi dilapas yang dipimpinnya.(Red/dtk)
loading...
Post a Comment