![]() |
Kakanwilkumham jawa tengah bambang sumardiono |
Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Bambang Sumardiono mengatakan sebelum peristiwka kaburnya dua napi, Hendra bin Amin dan Agus Triyadi bin Masimun, satu napi Lapas Permisan kasus perampokan disertai kekerasan, Kadarmono, juga kabur pada 19 Juni 2017 lalu.
Hingga kini, Kadarmono masih dalam pencarian petugas gabungan KemenkumHAM, Kepolisian dan TNI.
Hingga kini, Kadarmono masih dalam pencarian petugas gabungan KemenkumHAM, Kepolisian dan TNI.
“Nanti dilihat kronologinya seperti apa, kejadiannya seperti apa. Kita akan memeriksa. Hari ini dari Kanwil sudah ada yang ke Nusakambangan,” katanya, Senin malam (10/7).
Bambang mengatakan pihaknya akan menyelidiki penyebab kaburnya napi Lapas Nusakambangan ini dengan membentuk tim internal. Tim internal itu akan melakukan investigasi menyeluruh. Diantaranya, kondisi fisik lapas dan personel lapas.
Bambang mengemukakan, Kemenkumham Jateng menerjunkan tim dari Kanwil Semarang untuk turut membantu memburu tiga napi yang kabur tersebut, sekaligus meninjau langsung kondisi Lapas-lapas Nusakambangan dan akan melakukan rapat evaluasi pada keesokan harinya.
Dia menjelaskan, dua napi terakhir kabur dari dalam Lapas dengan menjebol plafon dan atap kamar mandi. Untuk itu, dia akan mengevaluasi kondisi bangunan untuk mengantisipasi kejadian serupa.
Seperti diakuinya, beberapa bagian dalam Lapas Besi memang sudah dalam kondisi rapuh dan belum direhabilitasi.
Seperti diakuinya, beberapa bagian dalam Lapas Besi memang sudah dalam kondisi rapuh dan belum direhabilitasi.
“Itu kan peninggalan kolonial. Jadi ya, kita akan mengevaluasinya dan merehabilitasi sesuai dengan anggaran yang ada,” ujar dia.
Dia menjelaskan, jumlah napi seluruh Lapas Nusakambangan mencapai 1700-an orang orang. Mereka tersebar di enam lapas Nusakambangan, yakni Lapas Besi, Batu, Kembangkuning, Permisan, Narkotika dan Lapas Pasir Putih. Sementara, jumlah petugas lapas hanya berkisar 500-an orang.
Untuk itu, Kanwil KemenkumHAm Jateng berencana meminta agar petugas lapas di Nusakambangan segera ditambah.
“Yang pasti, kalau kita mengatakan kekurangan pegawai, nanti dikatakan klasik. Padahal, seperti saya kasih contoh, LP Batu, Kembang Kuning, Permisan, Lapas Besi, itu kan kapasitasnya ditambah, Tetapi tenaga petugasnyanya tidak ditambah,” imbuhnya.(GATRAnews)
loading...
Post a Comment