SLEMAN,(BPN)- Ramadhan telah berlalu Idul Fitri telah tiba,setiap orang merayakannya bersama keluarga dengan bermaaf-maafan dan saling kunjung mengunjungi.
Kemeriahan Hari Raya Idul Fitri tahun ini sangat kental terasa di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sleman,seperti biasanya Lapas akan disesaki oleh pengunjung yang ingin merayakan idul fitri bersama keluarganya yang sedang menjalani masa pidana di lapas cebongan,sebutan akrabnya.
Pemandangan perayaan hari raya idul fitri tahun ini di lapas sleman berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya,betapa tidak ditengah-tengah kerumunan pengunjung yang sedang bercengkrama bersama keluarga terdengar alun lagu diiringi musik orgen tunggal.
Uniknya sang pelantun lagu tersebut adalah orang nomor satu di lapas tersebut yang tidak lain Kalapas Sleman Gunarto.
Dengan diiringi orgen tunggal yang dimainkan oleh petugas lapas,gunarto terlihat asyik serta bersemangat melantunkan lagu menghibur para pengunjung.
Kalapas Sleman Gunarto kepada redaksi mengatakan dirinya merasa bangga dapat menghibur para pengunjung yang dengan menyanyikan lagu.
Menurutnya pertunjukan musik orgen tunggal di lapas sleman saat perayaan idul fitri baru tahun ini ditampilkan yang tidak lain bertujuan untuk menghibur para pengunjung.
" Wah untuk apa malu,emang kalau sudah kalapas tidak boleh nyanyi atau makan nasi dapur ya tidak bisa gitu,malah saya bangga dapat menghibur para keluarga yang sedang merayakan idul fitri di lapas sleman ",ungkap gunarto diiringi tertawa kecil.
Ternyata sosok gunarto sangat special bagi para warga binaan dan seluruh pegawai dan petugas lapas sleman.
Gunarto dikenal dikalangan pegawai merupakan sosok yang ramah dan bersahabat serta tidak membeda-bedakan antara satu pegawai dan pegawai lainnya.
Bukan itu, saja selama menjabat kalapas sleman sejumlah perubahan telah dilakukannya dan berbagai aksi-aksi unik dilakonkan oleh mantan Karupbasan Banda Aceh.
Keterampilan warga binaan membuat makanan kentongan juga diberdayakan oleh gunarto,makan sahur bersama warga binaan setiap harinya.
" Bagi kami bapak kalapas sangat berbeda dan unik,karena kalapas sebelumnya tidak pernah kami dapati seperti beliau ",ungkap widiatmana salahsatu komandan jaga di lapas sleman.
Menurut widiatmana dirinya telah bertugas dilapas sleman sekitar 10 tahun dengan lima kalapas yang telah memimpin lapas yogyakarta namun belum pernah ada sosok kalapas yang mau duduk ngobrol bersama bawahannya.
Bahkan tak jarang menurut widiatma petugas lapas senantiasa ditemani gunarto melakukan penjagaan pada malam harinya.
" Saya sudah 5 kalapas bertugas disini belum pernah saya temui seperti bapak kalapas ini,kami bawahannya dianggapnya teman,makan sahurnya makanan napi,kalau malam mau temenin kami jaga terkadang pukul 4 atau 5 pagi, bagi kami ini kalapas unik sekali,kekeluargaan kali ",beber widiatmana kepada redaksi.
Yang paling unik lagi menurut widiatmana,sejak gunarto menjadi pimpinan di lapas cebongan, seluruh pegawai dan petugas jika ada kerjabakti diharuskan hadir semua termasuk sang kalapas.
Bahkan buka puasa bersama seluruh warga binaan bersama seluruh petugas yang digelar beberapa hari lalu di penghujung ramadhan,gunarto memerintahkan agar napi non muslim ikut dihadirkan sebagai wujud toleransi beragama.
" Kami semua pegawai disini bangga memiliki kalapas seperti pak gun,kami merasa terayomi,entah bagaimana jika beliau kelak pindah tugas,beberapa hari lalu untuk pertama kali disini digelar buka puasa bersama seluruh napi dan pegawai lapas,nah uniknya bapak kalapas minta agar napi non muslim diikutkan dalam acara tersebut,wah luar biasa usai acara semua napi tidak ada yang tidak menyalami beliau,apalagi napi non muslim,mereka terharu ",cerita widiatmana kepada redaksi yang mengaku hingga kini masih merasa terkagum-kagum dengan sosok gunarto pimpinannya.(Red)
Video terkait:
Video terkait:
loading...
Post a Comment