JAKARTA,(BPN)- Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly hadir dalam acara lelang beberapa produk kerajinan narapidana (napi).Acara lelang dilakukan usai penandatangan naskah kerja sama antara Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Hukum dan HAM di Plasa Industri, kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (3/4/2018).
Produk-produk yang dilelang mulai dari baju batik, kain batik, jam dari batok kelapa, gelas lukisan, hingga tikar rajutan.Barang yang pertama dilelang adalah tikar kayu yang berasal dari lapas di Kalimantan Barat.
Harga penawaran dibuka sebesar Rp 150.000 dan laku terjual sebesar Rp 300.000 dan jatuh kepada salah satu pegawai Lapas Pekanbaru. Barang kedua yang dilelang adalah kain tenun ikat yang berasal dari Lapas Kediri.
Di sini, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang memenangkan dengan harga Rp 500.000.
"Tenun ikat dari Lapas Kediri, silahkan kami menawarkan harga Rp 350 ribu, tenun ikat dari Lapas Kediri, ini sangat cantik," kata pembawa acara di Kementerian Perindustrian, Jakarta.
"Rp 500.000," 5 jari Enggar diacungkan ke atas.
"Iya terjual kepada Bapak Menteri Perdagangan, silahkan diserahkan," kata pembawa acara.
Produk selanjutnya merupakan jam cuklik yang berasal dari Lapas Lombok, dibuka dengan harga Rp 225.000 dan laku terjual Rp 750.000. Pemenangnya Dirjen IKM Gati Wibawaningsih.
Tidak mau ketinggalan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pun ikut membeli produk narapidana yang dilelang. Dia memenangkan produk kerajinan tangan dari Kalimantan Tengah berupa hiasan dinding. Harga penawaran dibuka Rp 1,2 juta dan Airlangga membelinya dengan harga Rp 2 juta.
"Iya dimenangkan Pak Menteri dengan harga Rp 2 juta," kata pembawa acara.
Tidak lama berselang, Enggartiasto membeli kembali produk hiasan dinding kupu-kupu yang terbungkus rapi, seharga Rp 1,5 juta.
"Hiasan kupu-kupu dibuka Rp 700.000, ada yang ingin membeli?," kata pembawa acara.
"Rp 1,5 juta," kata Enggartiasto.
Dalam lelang tersebut juga terdapat produk yang dihasilkan dari tangan terpidana mati asal Philipina Mary Jane. Produknya adalah kain batik. Harga pembelian dibuka sebesar Rp 2 juta.
Tidak menunggu lama, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly langsung memberikan tawaran sebesar Rp 4 juta dan menjadi pemenangnya.
"Rp 4 juta, dari awal saya sudah nunggu," kata Yasonna.
Selanjutnya, panitia acara pun menjual hiasan batok kelapa dengan harga Rp 1,8 juta. Dirjen IKM Gati Wibawaningsih kembali memenangkan dengan harga Rp 2 juta.
Selanjutnya, produk jam dinding yang berasal dari batok kelapa. Panitia membuka harga Rp 125.00. Namun, Menteri Perindustrian langsung memberikan harga beli sebesar Rp 1 juta, sehingga menjadi pemenang mutlak.
"Demikian lelang hari ini dan terjual semua. Dan untuk bapak ibu yang membeli hasil karya kami. Semoga hasil narapidana mampu internasional," tutur pembawa acara.(Red/Detikfinance)
loading...
Post a Comment