BAPANASNews- Kembali dunia pemasyarakatan indonesia dihebohkan dengan beredarnya kabar berita seorang oknum kepala pengamanan lembaga pemasyarakatan (Lapas) atau KPLP diduga melakukan tindakan amoral pada seorang wanita .
Terkuaknya informasi ini setelah salahsatu media online yang berada di Nusa Tengara Barat (NTB) memuat berita berjudul " Diduga, Oknum KPLP Lapas Mataram Hamili Janda Satu Anak ".
Berita yang di rilis pada Selas 26 april 2022 tersebut memuat kisah Ern alias Dw warga Lombok berstatus janda anak satu yang saat ini telah berbadan dua akibat perbuatan oknum KPLP bernitial AAS alias Andi.
Mengutip berita yang telah dimuat di sentrantb.co.id, Kepada wartawan Koran Stabilitas Ern mengaku mengenal Andi lebih kurang selama setahun.Hampir setiap hari Ern mengaku di genjot alias disetubuhi seperti suami istri oleh Andi.Namun setelah mengetahui Ern positif hamil lebih kurang satu bulan lebih, Andi meninggalkan Ern Tampa alasan.
"Ketika saya kasih tau bahwa saya positif hamil, Andi meninggalkan saya bahkan mengaku tidak pernah bersetubuh dengan saya,"kata Ern kepada media ini.
Ern juga mengaku mendapat telpon dari istri Andi yang bekerja di Kantor imigrasi dan mengatakan bahwa Andi bukan hanya sekali ini melakukan kejahatan menghamili perempuan lalu meninggalkan perempuan begitu saja.
"Bu Ern sabar ya bahwa saya sudah malas urus suami saya, karena bukan sekali ini suami saya melakukan hal itu sama perempuan,tapi sering kali selama menikah dengan saya," cerita Ern mengutip pengakuan istri Andi via ponsel.
Karena itu, Ern meminta Andi untuk bertanggungjawab atas kehamilannya tersebut."Saya minta Andi bertanggungjawab atas kehamilan saya ini,bukan meninggalkan begitu saja,"harapnya.
Sementara itu Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Mataram AAS alias Andi yang dikonfirmasi wartawan bapanasnews melalui sambungan telepon selulernya membantah berita tersebut dan mengatakan apa yang disampaikan oleh Ern merupakan fitnah
'' Tidak benar berita tersebut bang, itu fitnah semua, saya sudah tanya ke wanita tersebut dia mengatakan tidak pernah menyampaikan apapun pada media atau wartawan ",Ujar andi kepada wartawan, Kamis (28/4).
Kepada wartawan, andi mengakui jika dirinya mengenal wanita berinitial Ern tersebut,pasca pemberitaan dirinya juga mencoba berkomunikasi mempertanyakan soal pemberitaan tersebut,bahkan andi mengaku Ern sempat memerasnya meminta sejumlah uang 20 hingga 50 juta agar dirinya tidak menyebarkan apa yang dialaminya.
" Saya ada coba hubungi dia bang beberapa kali diangkat katanya tidak ada sampaikan hal itu ke kawan wartawan, dia juga ada upaya meras saya minta uang 20 sampai 50 juta kalau tidak dia akan fitnah saya,saya minta bertemu bicarakan baik-baik tidak mau dia,saya tanya dia dimana posisi kemarin katanya dia di bali tapi saya yakin dia di mataram ",papar andi yang mengaku akan melaporkan Ern ke polisi dalam waktu dekat jika Ern tidak ada iktikat baik menyelesaikan masalah ini dengannya.(red)
Post a Comment