![]() |
Kepala BNN Komjen Heru Winarko |
JAKARTA,(BPN)- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Heru Winarko mengatakan mayoritas operator narkotika berasal dari jaringan lapas. Heru mengatakan butuh perbaikan sistem untuk mengatasi masalah ini.
"Lapas kita memang memprihatinkan. Saya bisa nyatakan lebih 90 persen operator dari lapas. Ini yang bangkitlah," kata Heru dalam paparannya di Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Selasa (14/5/2019).
Heru mengatakan dalam pengawasannya hampir tidak ada lapas yang bersih dari jaringan narkoba. Selama ada napi yang merupakan bandar atau pengedar, rata-rata masih mengoperasikan bisnisnya meski berada di sel.
"Hampir semua yang ada napi narkobanya terutama bandar kalau pengawasan tidak kuat mereka masih mengoperasikan. Termasuk ya yang kemarin (Lapas Cirebon,red)," ujarnya.
Kerja sama semua pihak untuk menerapkan sistem yang bersih dari narkotika sangat dibutuhkan. Dia mengatakan BNN dan Ditjen Pemasyarakatan Kemenkum HAM sudah berkoordinasi untuk memberantas jaringan lapas.
"Kami sudah perbaikan dengan sistem, lebih kurang kami dapat 200 kg yang dikendalikan oleh lapas di Cirebon. Ini juga menjadi atensi kita dengan Dirjen PAS, kita juga ada lapas fasilitas maksimum di Nusakambangan dan juga di Bali ini ada lapas khusus narkoba di daerah Bangli, supaya peredaran yang dioperatorkan ini bisa dikendalikan," ucap Heru.
Dia juga menambahkan pentingnya rehabilitasi bagi para pengguna narkotika. Sebab, jika semua kasus narkotika dijebloskan bui menurutnya tidak akan menyelesaikan masalah.
"Bahwa 70 persen (napi) di lapas tadi adalah narkoba, dan dari narkoba itu 90 persen adalah pengguna, 10 persen pengedar dan bandar. Kalau pengguna ini tangkap masuk sel, lama-lama nggak masuk sekolah akhirnya jadi masalah sosial. Kalau misal anak-anak kumpul ketangkep polisi kita assesment, kalau misal ditangkap lalu dikeluarin itu adalah pengguna kita rehabilitasi," tuturnya.
Heru juga mengapresiasi Gubernur Bali Wayan Koser yang berniat membangun pusat rehabilitasi bagi pengguna narkotika di Bangli. Dia berharap dengan rehab para pengguna narkotika bisa bebas dari kecanduannya.
"Kita terima kasih dengan pak gubernur dibangun tempat rehabilitasi di daerah Bangli. Ini harapan kita masyarakat di Bali ini yang keluarganya atau sanak keluarganya secara sukarela yang menggunakan narkoba, silakan tidak disanksi hukum untuk dilakukan rehabilitasi, itu rencana dari kami," kata Heru.(Red/detikcom)
loading...
Post a Comment