SOLO,(BPN) - Tim Advokasi Reaksi Cepat (TARC) Solo mempertanyakan kebenaran informasi terkait empat napi teroris yang meninggal dunia di Lapas Nusakambangan.
Baca: Derita Sakit Sesak Napas, Napi Teroris Meninggal Dunia
Baca: Derita Sakit Sesak Napas, Napi Teroris Meninggal Dunia
Tim advokasi tersebut membeberkan data empat napi yang meninggal di Nusakambangan dalam kurun waktu empat bulan terakhir.
Keempat napi tersebut adalah Agus Tri Mulyono, Muhammad Basri, Irsyad alias Ican, dan Winduro.
Humas Tim Advokasi Reaksi Cepat (TARC), Endro Sudarsono, curiga ada hal ganjil dalam kematian keempat napi tersebut.
"Kami berharap pemerintah bersedia membentuk tim pencari fakta independen," katanya saat menggelar jumpa pers di Semanggi, Solo, Senin (15/10/2018) siang.
"Hal itu untuk mengungkap penyebab asli kematian napi tersebut," ujarnya.
TARC juga meminta pemerintah menggelar investigasi.
Hal tersebut karena menurut pihaknya, kematian mereka dirasa tak wajar.
Menurut Informasi yang diterima TARC dan kabar yang beredar di masyarakat, keempatnya meninggal lantaran sakit.
Namun, pihaknya khawatir ada alasan-alasan lain meninggalnya keempat napi tersebut.
Sementara itu, Ketua TARC, Taufik, menilai lapas di Nusakambangan tak memberikan fasilitas semisal makanan dan kesehatan secara layak untuk para napi teroris.(Red/tribun)
loading...
Post a Comment