PALEMBANG,(BPN) - Seorang narapidana Lapas Merah Mata di Palembang, Sumatera Selatan tewas, Bisan Azhari (43) tewas, Selasa (20/3) malam. Korban diduga tewas akibat dianiaya oknum petugas lapas.
Keluarga kandung korban, Junaidi (60) mengatakan ada ketidakwajaran dari kematian adiknya. Bahkan hal itu terlihat sangat jelas saat dilarikan ke rumah sakit Mohammad Hoesin Palembang.
"Kami pihak keluarga melihat memang ada yang tak wajar dari kematian adik saya ini. Bukan hanya saat dia sudah meninggal, tapi sejak pertama kali masuk rumah sakit," kata Junaidi saat ditemui di RSMH Palembang, Jalan Jenderal Sudirman, Rabu (21/3/2018).
Pada bagian tubuh adiknya ini terdapat banyak luka memar dan bekas benda tumpul. Termasuk pada bagian pundak dan kepala bagian belakang yang terdapat gumpalan darah.
"Kalau dokter bilang terdapat banyak gumpalan darah pada bagian pundak, kepala dan perut. Informasinya dia dianiaya sipir lapas Merah Mata sampai tak bisa jalan, tapi gak tau karena masalah apa," kata Junaidi.
"Kami sudah tanyakan sama petugas lapas di sana, tapi tidak ada jawaban. Karena itulah kami membuat laporan di Mapolda Sumsel siang tadi untuk mengungkap kematian adik saya," tutup Junaidi.
![]() |
Edo anak almarhum napi bisin yang tewas |
Sementara itu Kapolda Sumsel, Irjen Zulkarnain Adinegara mengatakan pihaknya telah menerima laporan resmi dari keluarga korban. Selanjutnya akan segera melakukan penyelidikan untuk mengatahui penyebab kematian.
"Laporan sudah kami terima, nanti akan kita selidiki penyebab kematian. Apakah benar korban penganiayaan atau bukan kan tentu ada tahapan dan prosesnya," kata Zulkarnain.
Sebagaimana diketahui, Bisan merupakan tahanan lapas Merah Mata untuk kasus narkoba. Korban ditangkap oleh Polresta Palembang dalam kasus peredaran narkotika jenis sabu pada 2014 lalu.
(Red/detikcom)
loading...
Post a Comment