PALANGKA RAYA,(BPN)- Tantangan tugas yang di emban para Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Balai Pemasyarakatan (Bapas) sangatlah berat. Karena selain medan yang jauh sampai kepelosok-pelosok melalui hutan belantara dan jalan yang rusak, terlebih ada sebagian menempuh jalur sungai.
Hal ini karena luasnya lingkup wilayah kerja Bapas Kelas II Palangka Raya yang meliputi 4 Kabupaten dan 1 Kota yakni Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Katingan, Gunung Mas dan Palangka Raya. Hal inilah yang membuat petugas Bapas harus selalu prima dalam menjalankan tugas kedinasan sebagai petugas Pembimbing Kemasyarakatan.
Baru-baru ini tepatnya kemaren Kamis 08 Februari 2018 petugas PK Bapas atas nama Rahmad Agus Subakir dan Armando saat menjalankan tugas Penelitian Kemasyarakatan (Litmas) ke Kabupaten Gunung Mas mengalami kecelakaan tunggal diruas jalan lintas Palangka Raya-Kuala Kurun. Kecelakaan terjadi pukul 11.30 WIB.
Berdasarkan laporan Agus, dengan menggunakan motor Dinas Bapas Kecelakaan terjadi pada saat jalan menurun karena pada saat itu jalan sangatlah licin habis hujan. Selain itu karena tidak bisa menghindari lobang besar, akibatnya motor yang mereka gunakan terbang meluncur kebawah dan mengakibatkan kecelakaan yang tidak bisa dihindari.
Akibat kecelakaan tunggal tersebut kedua petugas PK Bapas Palangka Raya mengalami luka-luka baik itu di tangan maupun lutut bahkan Armando mengalami mengalami retak tulang belikat.
Karena jarak lokasi kecelakaan hanya berkisar 20 KM dari Kota Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas, perjalanan tetap mereka lanjutkan, hingga sampai di Polres Gunung Mas. Di Polres kedua PK Bapas mendapat perawatan dari Unit Laka Lantas dan setelah menjalani perawatan, Kedua PK Bapas melanjutkan tugas mulia yakni melakukan kegiatan Litmas di Polres Gunung Mas. Atas kejadian tersebut.
Kepala Bapas Palangka Raya Herry Muhammad Ramdan mengatakan merasa prihatin atas kecelakaan dialami anak buahnya. Menurutnya kejadian tersebut dialami pada saat mereka mau melakukan kegiatan Litmas ke Polres Gunung Mas.
Hal inilah yang menjadi tantangan terberat PK Bapas karena selain lingkup kerja yang cukup luas, operasional Bapas pun sangat terbatas yakni hanya menggunakan motor dinas, bahkan ada yang menggunakan motor pribadi. Selain itu juga biaya operasional untuk luar kota tidak tercantum dalam DIPA, akan tetapi pihaknya sudah melakukan revisi agar operasional luar kota ada dalam DIPA.
Selama ini kata Herry Biaya Operasional Litmas hanya Rp. 150.000/sekali perjalanan, padahal seperti kita ketahui bersama luas wilayah antar Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah sangatlah jauh, berbeda halnya dengan daerah Jawa dan sekitarnya, ketika menjalankan tugas Litmas antar kabupaten bisa ditempuh dengan waktu 1 jam saja, ucap Herry.
Menanggapi atas kejadian yang dialami petugas PK Bapas Palangka Raya, Kepala Divisi Pemasyarakatan Anthonius Mathius Ayorbaba merasa prihatin atas kejadian tersebut. Menurut Ayorbaba, amanah yang di emban PK Bapas merupakan tugas mulia dan ini sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun mengalami kecelakaan, mereka tetap melanjutkan tugas hingga selesai dan ini saya apresiasi langsung kepada Agus dan Armando.
Oleh karena itu, dirinya memerintahkan langsung kepada Kepala Bapas Palangka Raya agar mengunjungi ke rumah kedua petugas tersebut dan memberikan waktu istirahat yang cukup untuk penyembuhan sehingga nanti bisa kembali bekerja seperti biasanya.(Red//Kanwil kalteng)
loading...
Post a Comment