Kakanwil Kumham Jatim Susy Susilawati |
"Hampir di semua lembaga pemasyarakatan, memang terjadi friksi antara napi teroris dengan napi umum," kata Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Jatim Susy Susilawati, Selasa (29/8/2017).
Pada pertengahan tahun lalu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyampaikan, siap mendukung rencana pembangunan rutan khusus napi teroris. Dengan pemisahan rutan terorisme, untuk mengantisipasi terjadi keributan dengan napi umum atau narkoba lainnya. Selain itu, juga meminimalisir 'bertambahnya' bibit pelaku teror dari napi umum atau napi narkoba.
"Memang diperlukan rutan khusus napi terorisme. Kami akan menemui gubernur, untuk menindaklanjuti rencana tersebut," ujar Susy.
Jumlah napi terorisme yang ditahan di lapas di Jatim sebanyak 40 orang. Mereka tersebar di 9 lapas diantaranya Lapas Porong, Lapas Madiun, dan Lapas Kediri.
"Setiap lapas jumlah napi terorisnya bervariasi," ujarnya.
Kehadiran napi teroris di setiap lapas, juga rawan terjadi pergesakan dengan napi umum lainnya. Bahkan, pada Sabtu (26/8/2017) kemarin, terjadi keributan di Lapas Pamekasan. 5 napi teroris dikeroyok puluhan napi umum lainnya. Akibat pengereoyokan tersebut, seorang napi mengalami luka tusuk di bagian dadanya.
Kurang dari 24 jam usai kejadian itu, Kemenkumham Jatim memindahkan 5 napi teroris itu ke Sidoarjo. 1 napi dipindahkan ke Lapas Klas II Sidoarjo. Sedangkan 4 napi teroris lainnya dipindah ke Lapas Porong. (Detikcom)
loading...
Post a Comment