Diduga Hambat Kerja Wartawan, Karutan Idi Akan Dipolisikan

Ismail Abda
ACEH TIMUR,(BPN)- Ismail Abda salah satu wartawan senior yang juga menjabat sebagai ketua Persatuan Wartawan Aceh Timur (Pesawat) mengaku dirinya mendapatkan perlakuan kasar dari petugas sipir serta tidak di perbolehkan masuk saat melakukan liputan pasca kerusuhan didalam Cabang Rumah Tahanan Negara (Rutan) Idi Aceh Timur, pada senin 25/09/2017)

Kepala Cabang Rutan  Idi, diduga telah menghambat kinerja insan pers  saat melakukan peliputan berita di Rutan pasca kerusuhan yang terjadi. 

Ismail Abda yang saat ini bekerja di harian Aceh Independen juga menerangkan, pasca kerusuhan di dalam rutan dirinya hendak masuk kedalaman ruang utama, untuk mengambil gambar, namun  dirinya tidak menyangka mendapat perlakuan kasar dan dilarang masuk oleh petugas sipir yang  saat itu bertugas. 

"Saat itu saya mau mengambil gambar kerusuhan, saya mau masuk bersama dengan kedatangan Kapolres Axeh Timur, kemudian saya berencana mengambil gambar dalam ruangan utama, namun saya ditarik dan tidak di berikan masuk," ungkap Ismail Abda kepada sejumlah wartawan pada Rabu (27/09)

Peristiwa  tersebut kata Ismail, merupakan salah satu tindakan melanggar hukum, sesuai dengan Undang-undang tentang pers, pasalnya hal tersebut dapat di anggap menghambat kerja wartawan dalam bertugas untuk mencari,mengolah, memberikan informasi ke publik.

Sementara itu, bendahara Pesawat Aceh Timur, T Munzir, wartawan senior,juga kepala biro wartawan media haba rakyat  , yang saat itu juga bersama  Ismail saat kejadian terjadi, membeberkan, menghalangi wartawan tidak di benarkan dengan alasan apapun, dan tindakan itu  merupakan pelecehan yang tidak bisa ditolerir. 

T Munzir juga mengancam akan melaporkan kasus tersebut kepada Kepolisian jika tidak di klarifiaksi oleh kepala  rutan Idi. 

Terkait permasalahan itu sejumlah wartawan yang tergabung dalam Pesawat, mengecam keras atas  tindakan yang dilakukan oknum sipir rutan Idi, dan melaporkan tindakan yang tak beretika itu kepada Polres setempat.

Kepala CabangRutan Idi Irdiansyah Rana menyampaikan permintaan maaf bila benar hal itu terjadi,namun dari penjelasan bawahannya jika insiden itu terjadi atas kepanikan yang terjadi atas kerusuhan yang sedang terjadi di rutan.

Menurutnya ini ada kesalahpahaman ataupun mis komunikasi menyikapi yang yang terjadi yang merupakan upaya pengamanan saat berlansung keributan kemarin, (27/9).

" Oh tidak benar seperti itu,jikapun ada saya mohon maaf,,munkin rekan wartawan kita kemarin salahpaham atau miskomunikasi saja kita,apa pun yang kita lakukan kemarin untuk pengamanan tidak ada niat menghambat profesi wartawan meliput "ungkap irdiansyah.(Red/HR)

0/Post a Comment/Comments