Bapanas - Lembaga pemasyarakat (Lapas) Kelas IIB Muara Bulian, Jambi, nyaris kebobolan, Senin (31/7).
Pasalnya, 15 napi kasus narkoba yang berada di kamar sel A3 berhasil menjebol dinding kamar sel dengan pahat.
“Alhamdulilah, petugas kita yang lagi patroli mengetahuinya sekitar pukul 23.30 WIB,” ujar Kepala Lapas Kelas IIB Muara Bulian, Dwi Santosa, kepada Jambi Ekspres (Jawa Pos Group), kemarin.
Dalam aksinya, para tahanan sengaja melobangkan dinding kamar menggunakan pahat dan gagang sapu sebagai alat pemukul. Lobang yang sudah terbuka lebih kurang 15 centi meter dan panjang 30 centi meter.
“Saya rasa sudah lama, tidak mungkin satu malam bisa melobangi dinding itu,” akunya.
Setelah mengetahui aksi itu, petugas jaga langsung menghubungi Polsek Muara Bulian untuk membantu mem backup agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
“Para tahanan langsung dipindahkan ke kamar yang lain,” jelasnya.
Dia juga mengatakan, para tahanan yang ada dalam kamar itu tidak boleh dikunjungi dalam kurun waktu yang tidak ditentukan demi melakukan penyidikan lebih lanjut.
“Kita lakukan penyidikan terlebih dahulu,” tegasnya.
Kata dia, berdasarkan pengakuan dari para tahanan itu, pahat dan sapu yang digunakan untuk membuat lobang itu memang sudah ada di dalam kamar mandi.
“Tapi, setelah kita tanyakan ke tahanan yang sudah lama, tidak ada pahat itu dalam kamar mandi,” jelasnya. (JPNN)
Pasalnya, 15 napi kasus narkoba yang berada di kamar sel A3 berhasil menjebol dinding kamar sel dengan pahat.
“Alhamdulilah, petugas kita yang lagi patroli mengetahuinya sekitar pukul 23.30 WIB,” ujar Kepala Lapas Kelas IIB Muara Bulian, Dwi Santosa, kepada Jambi Ekspres (Jawa Pos Group), kemarin.
Dalam aksinya, para tahanan sengaja melobangkan dinding kamar menggunakan pahat dan gagang sapu sebagai alat pemukul. Lobang yang sudah terbuka lebih kurang 15 centi meter dan panjang 30 centi meter.
“Saya rasa sudah lama, tidak mungkin satu malam bisa melobangi dinding itu,” akunya.
Setelah mengetahui aksi itu, petugas jaga langsung menghubungi Polsek Muara Bulian untuk membantu mem backup agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
“Para tahanan langsung dipindahkan ke kamar yang lain,” jelasnya.
Dia juga mengatakan, para tahanan yang ada dalam kamar itu tidak boleh dikunjungi dalam kurun waktu yang tidak ditentukan demi melakukan penyidikan lebih lanjut.
“Kita lakukan penyidikan terlebih dahulu,” tegasnya.
Kata dia, berdasarkan pengakuan dari para tahanan itu, pahat dan sapu yang digunakan untuk membuat lobang itu memang sudah ada di dalam kamar mandi.
“Tapi, setelah kita tanyakan ke tahanan yang sudah lama, tidak ada pahat itu dalam kamar mandi,” jelasnya. (JPNN)
loading...
Post a Comment