Jakarta | Bapanas – Masih maraknya peredaran narkoba di dalam lembaga masyarakat (Lapas) dianggap sebagai tidak adanya upaya serius yang dilakukan oleh pihak Direktorat Jenderal Lembaga Pemasyarakatan (Ditjen Lapas) Kementerian Hukum dan HAM untuk perang melawan narkoba.
“Terulang-terulang karena tidak mau diperbaiki, selalu berkelit bahwa kapasitas kelebihan manusia. Makanya saya bilang, kalau sudah tidak percaya manusia maka manfaatkan buaya. Bahkan, kalau bisa kolaborasi sama hantu yang jaga,” kata Kepala BNN Komjen Budi Waseso kepada wartawan, Selasa (25/7/2017).
Untuk menyelesaikan peredaran narkoba dengan cara yang tak biasa itu, Buwas menerangkan, cara eksterim itu karena buaya dan hantu tidak bisa disuap seperti manusia.
“Kan hantu gak bisa disogok, mungkin bisa disuap dengan kemenyan,” pungkasnya.
BNN telah beberapa kali melakukan pengungkapan kasus narkoba di dalam Lapas yang disinyalir dikendalikan oleh napi.
Maraknya, peredaran narkoba di lapas ini karena para napi tersebut diduga menyuap sipir untuk memuluskan bisnis haramnya.| kriminalitas.com
“Terulang-terulang karena tidak mau diperbaiki, selalu berkelit bahwa kapasitas kelebihan manusia. Makanya saya bilang, kalau sudah tidak percaya manusia maka manfaatkan buaya. Bahkan, kalau bisa kolaborasi sama hantu yang jaga,” kata Kepala BNN Komjen Budi Waseso kepada wartawan, Selasa (25/7/2017).
Untuk menyelesaikan peredaran narkoba dengan cara yang tak biasa itu, Buwas menerangkan, cara eksterim itu karena buaya dan hantu tidak bisa disuap seperti manusia.
“Kan hantu gak bisa disogok, mungkin bisa disuap dengan kemenyan,” pungkasnya.
BNN telah beberapa kali melakukan pengungkapan kasus narkoba di dalam Lapas yang disinyalir dikendalikan oleh napi.
Maraknya, peredaran narkoba di lapas ini karena para napi tersebut diduga menyuap sipir untuk memuluskan bisnis haramnya.| kriminalitas.com
loading...
Post a Comment