NABIRE,(BPN)- Bukan hal baru di dunia pemasyarakatan Indonesia jika Lapas Nabire merupakan Lapas pertama sekali yang berhasil mewujudkan impian insan pemasyarakatan baik dalam segi pembinaan maupun realisasi program-program Kementerian Hukum dan HAM atau Ditjen PAS.
Namun jauh sebelum digaungkannya program Lapas Industri di Indonesia,Lapas Nabire adalah satu-satunya lapas yang telah berhasil mewujudkan pembinaan narapidana dengan berbagai kegiatan produksi.
Walau sampai saat ini tidak satupun pimpinan kementerian hukum dan HAM serta Ditjen PAS yang meresmikan lapas nabire merupakan salahsatu lapas industri serta lapas yang berhasil menciptakan berbagai inovasi dalam hal pembinaan dan kegiatan positif lainnya bagi warga binaan.
Salahsatu bukti lapas nabire merupakan lapas pertama sekali yang pertama sekali berbasis industri dengan kegiatan warga binaan dalam produksi Batako,salah satu material yang digunakan dalam pembangunan infrastruktur.
Pada tahun 2016 berbagai pembangunan perkantoran pemerintah maupun pembangunan rumah warga di kota nabire telah menggunakan batako hasil produksi warga binaan lapas nabire.
Salahsatu buktinya pada akhir tahun 2016 lalu pembangunan gedung kantor Mapolsubsektor Uwapa/Topombukan berhasil berdiri tegak setelah menggunakan batako hasil produkdi warga binaan lapas nabire.
Setidaknya warga binaan lapas nabire telah jauh hari sebelum program nasional lapas industri digaungkan dan telah memiliki penghasilan dari produktivitasnya.
Untuk tahun 2017 ini warga binaan lapas nabire telah menerima pesanan 10.000 batako dari para kontraktor salahsatunya adalah Permintaan PT Fajar Papua Tengah untuk pembangunan pagar lokasi tanah aset Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Lapas Nabire Yosep Yambise,Kepada Redaksi BPN mengatakan jika saat ini warga binaannya yang melakukan produksi batako pesanan dari PT Fajar Papua Tengah salahsatu perusahaan yang bergerak dalam bidang kontruksi.
Yosep menuturkan jika aktivitas pekerjaan memproduksi batako ini telah lama berjalan di lapas nabire,setiap hasil produksi semua dinikmati oleh para warga binaan itu sendiri dan keluarganya.
" Batako ' Made in ' warga binaan lapas nabire sudah lama dipergunakan dan dinikmati oleh warga maupun pemerintah nabire sendiri,produk batakonya siap bersaing dengan batako lainnya,disamping masa hukuman tidak terasa berjalan,para warga binaan memiliki penghasilan sendiri “,ungkap yosep yambise kepada redaksi BPN,Rabu (3/5/2017) melalui sambungan telepon selulernya.
Sementara itu Direktur PT Fajar Papua Tengah Demi Rumi yang di hubungi oleh Redaksi BPN melalui sambungan telepon selulernya menyampaikan saat ini perusahaan yang dipimpinnya mendapat kepercayaan untuk membangun pagar lokasi tanah aset Dinas Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Kepada Redaksi,sang Direktur PT Fajar Papua Tengah mengakui pemesanan material Batako hasil produksi warga binaan lapas nabire dilakukan dengan kesadaran diri sendiri serta panggilan jiwa,dimana tanpa mendapat promosi sebelumnya dalam meyakinkan dirinya.
“ Saya pesan 10 ribu batako hasil produksi warga binaan lapas nabire atas panggilan jiwa dan tanpa paksaan maupun promosi sebelumnya ‘’,ungkap demi spontan.
Menurut demi hal tersebut dilakukannya merupakan wujud kepedulian diri dan perusahaannya,disamping kualitas batako sangat bermutu juga merupakan wujud mendukung metode pembinaan yang di jalankan kalapas nabire yosep yambise yang telah berhasil mewujudkan lapas sebagai asrama tempat para warga binaan berkreasi,berinovasi dan menjadi manusia yang bermanfaat.
“ Kita disini sudah lama dengar maupun saksikan dengan mata kepala sendiri,bagaimana program pembinaan yang dilakukan oleh pak yosep di lapas nabire,semua masyarakat nabire senang lihat lapas nabire,ini bentuk dukungan kami terhadap kegiatan positif para warga binaan “, beber demi yang mengaku telah lama ikut mendung setiap kegiatan yang dijalankan oleh yosep yambise.
Redaksi: T. Sayed Azhar
loading...
Post a Comment