JAKARTA,(BPN)-Nuansa budaya Betawi mewarnai tempat pemungutan suara (TPS) di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang, Jakarta pada Pilkada DKI putaran kedua. Mulai dari baju khas hingga musik instrumental Betawi.
Pantauan Kompas.com di TPS Lapas Klas 2 Narkotika Cipinang, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengenakan baju sadariah berwarna putih dengan sarung yang terkalung di lehernya dan peci di kepala. Tak lupa ikat pinggang ala Betawi berwarna hijau.
Di Lapas Klas 2 Narkotika juga dipajang boneka ondel-ondel dan tiap TPS dipasang aksesoris Betawi.
Selain itu, di Lapas Klas 1 Cipinang tepatnya di TPS 060, petugas KPPS juga menggunakan baju khas Betawi. Bahkan terdengar musik instrumental Betawi berjudul "Jali-Jali" yang diputar di TPS 060.
Pemasyarakatan Klas 2 Narkotika Cipinang, Jakarta, Rabu (19/4/2017). Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) juga tampak mengenakan baju khas Betawi.
Kepala Lapas Kelas 1 Cipinang, Petrus Kunto mengatakan nuansa Betawi di Lapas Kelas 1 Cipinang dipilih dalam rangka Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua. Hal itu lantaran Jakarta memiliki budaya khas, yaitu Betawi.
"Nuasanya memang betawi karena Jakarta itu Betawi. Artinya dalam rangka Pilkada Cagub dan Cawagub DKI pada hari ini. Jadi kita harus memakai budaya Betawi," kata Kunto.
Ia menerangkan hanya TPS 060 yang menggunakan baju khas Betawi. Selain TPS 060, petugas KPPS menggunakan baju batik dan formal lainnya.
Kepala Seksi Pembinaan Anak Didik Lapas Klas 2A Narkotika Cipinang, Wahyu Susatyo mengatakan, baju khas Betawi memang telah sering digunakan oleh petugas dalam segala acara di dalam maupun luar Lapas.
Ia melanjutkan, aksesoris Betawi di Lapas Klas 2 Narkotika Cipinang merupakan hasil karya warga binaan Lapas.
"Kita memang selama ini mengangkat seni budaya Betawi. Termasuk di kegiatan kerja juga, membuat miniatur ondel-ondel terus tempat tisu dengan ditambahkan ondel-ondel, banyak, aksesoris Betawi," ujar Wahyu.(Kompas)
loading...
Post a Comment