TARAKAN,(BPN) – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan Fernando Kloer tidak yakin sabu yang didapat BNN Kaltim dari tangan SF, kurir yang ditangkap di depan salah satu hotel di Jalan Jenderal Sudirman pada Kamis (13/4), berasal dari lapas.
Karena setelah pihaknya mengecek satu per satu penghuni lapas, tak satu pun nama seperti disebutkan SF kepada pihak BNN Kaltim. “Sabu seberat 500 gram menurut isu dan kabar burung milik Ry, penghuni Lapas Tarakan, setelah kami cek satu per satu di register yang ada pada kami dengan menggunakan sistem data base, ternyata nama tersebut tidak ada di Lapas Tarakan,” ujarnya ketika dihubungi media ini, Minggu (16/4).
Mantan kepala Lapas Kelas IIA Gorontalo ini juga mengaku tidak heran dengan pemberitaan yang sering menyangkut pautkan kasus sabu dengan Lapas Tarakan. Namun, dia baru bisa percaya kalau aparat benar-benar bisa membuktikan dengan menangkap langsung pelakunya di dalam lapas.
“Kalau bandar narkoba memang banyak. Saya nggak heran juga, tapi buktikan juga. Saya tidak bisa komentar kalau belum ada buktinya,” tegasnya.
Dirinya pun menyatakan bahwa pihaknya membuka pintu bagi aparat kepolisian untuk membuktikan. Jika dari hasil razia nantinya benar-benar menemukan adanya bandar sabu di Lapas Tarakan, dia baru bisa percaya. “Welcome saja kalau polisi mau,” ujarnya.
![]() |
Kalapas Tarakan Fernando Kloer |
Selain itu, kondisi Lapas Tarakan saat ini sudah tidak memungkinkan menampung ratusan narapidana (over kapasitas). Dari hampir seribu penghuni, 700 orang di antaranya merupakan napi kasus narkoba. Ditambah lagi pagar yang mengelilingi lapas tingginya hanya 3 meter.
“Sikon (situasi dan kondisi) Lapas Tarakan memang begitu adanya,” ujarnya.
Sebelumnya, BNN Kalimantan Timur menangkap SF yang diduga jaringan bandar narkoba di Lapas Kelas IIA Tarakan. Dari tangan SF diamankan barang bukti sabu-sabu seberat setengah kilogram.
Kepala BNN Kaltim Brigjen Pol Sufyan Syarif menjelaskan, hasil pengembangan anggotanya terhadap SF mendapatkan keterangan bahwa sabu tersebut diambil dari salah satu bandar narkoba yang masih menjadi tahanan di Lapas Kelas II Tarakan.
“Betul, dia mengakui kalau dapat sabu itu dari orang di lapas,” ujar Sufyan saat dihubungi Bulungan Post.
Pihaknya pun masih mengembangkan kasus ini untuk mengungkap siapa sebenarnya pemilik sabu tersebut. Sebab, SF sempat menyebutkan nama yang diduga pemilik sabu dari Lapas Kelas IIA Tarakan. (prokal)
loading...
Post a Comment