SIMALUNGUN,(BPN) – Puluhan Narapidana (Napi) yang berada di Lapas Klas IIA Pematangsiantar berencana akan melakukan pembrontakan untuk melarikan diri dari Lapas yang berada Jalan Asahan, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Sabtu (18/02/2017) malam hingga Minggu (19/02/2017) dini hari.
Terbongkarnya rencana pemberontakan yang dilakukan oleh narapidana berawal dari adanya informasi yang diberikan salah satu narapidana kepada sipir pada Sabtu sore.
Rencananya para narapidana akan melakukan pemberontakan pada Minggu pagi, dimana pada saat narapidana mendapatkan jatah makan sarapan pagi.
“Jadi mereka akan melakukan penyerangan terhadap petugas keamanan Lapas saat narapidana mendapatkan jatah sarapan, dari tangan narapidana yang akan melakukan pemberontakan kita mendapati berupa potongan besi dan kain sarung yang dililitkan menyerupai tali,” kata Kepala Lapas Klas II A, Pematangsiantar, M Sukardi Sianturi, Minggu siang.
Ditambahkan Sianturi, saat itu dimana pada hari Minggu petugas keamanan lapas hanya ada 9 orang yang berjaga.
Rencana pemberontakan ini sudah direncanakan sejak lama oleh narapidana yang bernama Iqbal. “Iqbal merupakan narapidana dari Lapas Klas I Medan dengan kasus pembunuhan.
Saat ia berada di Lapas Siantar, ia merekrut beberapa narapidana lainnya untuk melakukan pemberontakan,” lanjut Sianturi didampingi KPLP Battara Hutasoit.
Dari keterangan yang diperoleh pihak Lapas rencana pemberontakan yang dilakukan Iqbal awalnya yang akan dilakukan pada Bulan Desember, hanya saja pada akhir tahun pihak keamanan Lapas memperketat penjagaan.
Lalu, pemberontakan ditunda hingga menunggu waktu yang tepat.“Pada tanggal 4 April lalu Iqbal kita pindahkan ke Lapas Medan, selanjutnya aksi rencana pemberontakan yang dilakukan oleh Iqbal sempat terhenti.
Dan kemudian, dilanjutkan oleh narapidana lainnya yang sempat sudah direkrut oleh Iqbal, itu ada 3 orang yang melanjutkannya yakni Jesudas alias Ones kini dipindahkan ke Siborong borong, Dedi kini dipindahkan ke Balige dan Agus Syahputra yang kini dipindahkan ke Medan,” katanya.
Ditambahkan Sianturi, 3 narapidana yang melanjutkan rencana pemberontakan Iqbal kembali merekrut narapidana lainnya. Alhasil, ada sekitar 70-an narapidana yang siap untuk melakukan pemberontakan.
“Beruntung kita cepat mendapatkan informasi dari narapidana lainnya terkait rencana pemberontakan ini. Semalam saya sedang mengikuti apel di Lapas Klas I, Medan. Sekira pukul 18.00 WIB saya mendapat informasi terkait hal ini. Saya langsung meluncur ke arah Siantar untuk menindaklanjuti informasi yang saya terima,” terang pria berkacamata ini.
Dari keterangan-keterangan yang diperoleh pihak Lapas akhirnya mereka berhasil mengamankan sekitar lima puluhan orang yang diduga terlibat rencana pemberontakan ini.
“Sebanyak 12 narapidana sudah kita pindahkan ke berbagai Lapas, 15 orang masih berstatus tahanan, dan rencananya kita masih akan mengirim beberapa orang lain yang terlibat ke beberapa Lapas di Sumatera Utara,” ucapnya.
Untuk mengantisipasi hal serupa pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Polres Simalungun untuk membantu melakukan penjagaan. “Kita akan minta bantuan tenaga untuk melakukan pengamanan setiap harinya di Lapas,” ucapnya. (Simantap)
Terbongkarnya rencana pemberontakan yang dilakukan oleh narapidana berawal dari adanya informasi yang diberikan salah satu narapidana kepada sipir pada Sabtu sore.
Rencananya para narapidana akan melakukan pemberontakan pada Minggu pagi, dimana pada saat narapidana mendapatkan jatah makan sarapan pagi.
“Jadi mereka akan melakukan penyerangan terhadap petugas keamanan Lapas saat narapidana mendapatkan jatah sarapan, dari tangan narapidana yang akan melakukan pemberontakan kita mendapati berupa potongan besi dan kain sarung yang dililitkan menyerupai tali,” kata Kepala Lapas Klas II A, Pematangsiantar, M Sukardi Sianturi, Minggu siang.
Ditambahkan Sianturi, saat itu dimana pada hari Minggu petugas keamanan lapas hanya ada 9 orang yang berjaga.
Rencana pemberontakan ini sudah direncanakan sejak lama oleh narapidana yang bernama Iqbal. “Iqbal merupakan narapidana dari Lapas Klas I Medan dengan kasus pembunuhan.
Saat ia berada di Lapas Siantar, ia merekrut beberapa narapidana lainnya untuk melakukan pemberontakan,” lanjut Sianturi didampingi KPLP Battara Hutasoit.
Dari keterangan yang diperoleh pihak Lapas rencana pemberontakan yang dilakukan Iqbal awalnya yang akan dilakukan pada Bulan Desember, hanya saja pada akhir tahun pihak keamanan Lapas memperketat penjagaan.
Lalu, pemberontakan ditunda hingga menunggu waktu yang tepat.“Pada tanggal 4 April lalu Iqbal kita pindahkan ke Lapas Medan, selanjutnya aksi rencana pemberontakan yang dilakukan oleh Iqbal sempat terhenti.
![]() |
Para napi yang berencana akan melakukan pemberontakan |
Dan kemudian, dilanjutkan oleh narapidana lainnya yang sempat sudah direkrut oleh Iqbal, itu ada 3 orang yang melanjutkannya yakni Jesudas alias Ones kini dipindahkan ke Siborong borong, Dedi kini dipindahkan ke Balige dan Agus Syahputra yang kini dipindahkan ke Medan,” katanya.
Ditambahkan Sianturi, 3 narapidana yang melanjutkan rencana pemberontakan Iqbal kembali merekrut narapidana lainnya. Alhasil, ada sekitar 70-an narapidana yang siap untuk melakukan pemberontakan.
“Beruntung kita cepat mendapatkan informasi dari narapidana lainnya terkait rencana pemberontakan ini. Semalam saya sedang mengikuti apel di Lapas Klas I, Medan. Sekira pukul 18.00 WIB saya mendapat informasi terkait hal ini. Saya langsung meluncur ke arah Siantar untuk menindaklanjuti informasi yang saya terima,” terang pria berkacamata ini.
Dari keterangan-keterangan yang diperoleh pihak Lapas akhirnya mereka berhasil mengamankan sekitar lima puluhan orang yang diduga terlibat rencana pemberontakan ini.
“Sebanyak 12 narapidana sudah kita pindahkan ke berbagai Lapas, 15 orang masih berstatus tahanan, dan rencananya kita masih akan mengirim beberapa orang lain yang terlibat ke beberapa Lapas di Sumatera Utara,” ucapnya.
Untuk mengantisipasi hal serupa pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Polres Simalungun untuk membantu melakukan penjagaan. “Kita akan minta bantuan tenaga untuk melakukan pengamanan setiap harinya di Lapas,” ucapnya. (Simantap)
loading...
Post a Comment