BAPANAS/JAKARTA- Bareskrim Mabes Polri cukup dikejutkan dengan kaburnya tujuh tahanan narkoba setelah menjebol tembok kamar mandi di rutan BNN beberapa hari lalu.
Kasus ini pun langsung menjadi atensi Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Dan memerintahkan jajarannya melakukan evaluasi pengamanan.
Tito memastikan akan mengevaluasi sarana dan prasarana di setiap rumah tahanan milik Polri pascakejadian itu.
Bahkan, Tito menunjuk Asisten Kapolri Bidang Operasi Irjen Unggung Cahyono untuk melaksanakan evaluasi tersebut.
jajarannya melakukan evaluasi pengamanan.
Tito memastikan akan mengevaluasi sarana dan prasarana di setiap rumah tahanan milik Polri pasca kejadian itu.
Bahkan, Tito menunjuk Asisten Kapolri Bidang Operasi Irjen Unggung Cahyono untuk melaksanakan evaluasi tersebut.
Nantinya ia akan dibantu Asisten Kapolri Bidang Sarana dan Prasarana Irjen Eko Hadi Sutedjo.
![]() |
Kapolri Jenderal Tito Karnavian |
“Pak Asisten Operasi (Asops) sudah memberikan arahan penekanan prinsipnya itu diperkuat pengamanannya. Kemudian dievaluasi sistem pengamanannya,” kata Tito di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (27/1).
Tito mengatakan evaluasi ini mencakup tentang kelayakan gedung dan sumber daya personel dalam sistem pengamanan rutan.
Dijelaskannya, suatu kelalaian pun bisa di evaluasi penyebab masalahnya.
“Apakah karena gedungnya, atau karena faktor orangnya, petugasnnya yang lalai dan lain-lain,” terang dia.
Sementara itu, Tito menekankan, akan memberikan sanksi tegas apabila ditemukan kelalaian dalam peristiwa tujuh tahanan kabur di Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim.
“Sanksi internal kepada siapa yang bertanggung jawab akan diberikan. Yang kedua kami akan lakukan pengejaran maksimal kepada yang lari dan kalau melawan akan kami tindak tegas,” pungkas Tito. (Fajar/jpnn)
loading...
Post a Comment