BAPANAS/JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang sependapat dengan rencana Pemerintah yang akan membangun lembaga pemasyarakatan (Lapas) khusus narapidana kejahatan luar biasa di pulau terluar.
Nantinya Lapas yang dirancang memiliki keamanan maksimal diperuntukkan narapidana terorisme, bandar narkoba dan pelaku tindak pidana korupsi.
"Kalau itu akan membuat negara ini lebih beradab, kenapa tidak, itu kan amanah ideologi negara kita," ujar Saut dalam pesan singkatnya, Jumat (14/10).
Ia menilai dengan Lapas khusus tersebut membuat narapidana lebih leluasa dibina di dalam Lapas secara manusiawi. Menurut Saut, lazimnya penghukuman harus tetap mengedepankan hak asasi narapidana.
"Hal ini akan membuat para tahanan akan lebih sehat karena mereka bebas untuk melakukan kegiatan diluar ruangan dan mereka tidak akan tersiksa, menghukum tidak boleh dengan dendam," kata Saut.
![]() |
Wakil ketua KPK saut situmorang |
Ia bahkan menyebut, jika hal itu terwujud bagian dari peradaban baru hukum di Indonesia. Karenanya, ia pun mendorong hal tersebut bisa segera diwujudkan. "Kalau bisa ya jangan lama-lama tahun ini juga dilaksanakan," kata dia.
Sebelumnya, Pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly merencanakan membuat Lapas khusus dengan keamanan maksimal di pulau terluar.
"Ada keinginan untuk membuat lapas khusus di pulau-pulau terluar untuk menjadi Lapas super maximum security seperti bagi bandar narkoba, teroris, termasuk koruptor-koruptor yang hukumannya besar," kata Yasonna usai membuka Jambore Narapidana untuk Kemanusiaan di Sarana Olahraga Merdeka, Garut, Jawa Barat pada Kamis (13/10).
Wacana itu timbul sebagai salah satu upaya merespons paket reformasi hukum yang diluncurkan Presiden Joko Widodo, antara lain berisi program pengurangan penjara yang terlalu penuh atau overcrowded penjara.
"Upaya pengurangan kapasitas Lapas itu sudah kita lakukan, misalnya, kita akan melakukan redistribusi ke Lapas yang lebih jarang, kemudian penambahan kapasitas. Kami mendapat tambahan anggaran yang lumayan tahun ini untuk bisa menambah 5000-an ruang bagi warga binaan," kata Yasonna. (Replubika)
loading...
Post a Comment