BAPANAS/JAKARTA- Sekitar 650 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (LP) akan mengunjungi lokasi banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Mereka akan membantu warga memperbaiki fasilitas yang rusak akibat banjir tersebut.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari jambore warga binaan yang diselenggarakan Kementerian Hukum dan HAM. Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly berharap, bantuan dari warga binaan tersenut dapat meringankan beban masyarakat yang tengah ditimpa bencana.
"Kita juga punya Pramuka warga binaan di Lampung, dari Jawa, dan beberapa tempat di luar Jawa. Jadi disana melakukan jambore tapi mereka akan membantu masyarakat yang kena bencana. Bantu perbaikan fasilitas, bantu masyarakat apa yang bisa kita bantu disana sesuai dengan koordinasi kita dengan Pemda," ujar Yasonna di Kantor Ditjen Imigrasi, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (29/9/2016).
Kegiatan akan berlangsung selama dua hari yakni 14-15 Oktober 2016 ini sekaligus menjadi bentuk rasa syukur perayaan Hari Dharma Karyadhika Kemenkumham.
"Warga binaan kita harapkan bisa melakukan pelayanan nyata untuk masyarakat disana. Dalam aspek kemanusiaan. 650 warga binaan kita kirimkan ke sana," jelas Yasonna.
Banjir bandang Garut menewaskan 34 orang. Sementara jumlah pengungsi saat ini sebanyak 2.525 orang. Proses SAR juga masih terus dilakukan oleh tim Basarnas.
Pemerintah sebelumnya memastikan penanganan terhadap para pengungsi banjir bandang. Pemerintah pusat dan pemda akan menyiapkan rusunawa.
Presiden Jokowi sudah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Bupati Garut untuk merelokasi korban banjir Garut. Opsi yang disiapkan salah satunya adalah dengan membangun rusunawa.
Tetapi opsi ini masih dipertimbangkan karena Jokowi tak ingin nantinya Rusunawa malah tak dihuni. Maka itu pemerintah akan bicarakan opsi pembangunan rusunawa dengan warga.
Saat ini tercatat ada 453 kepala keluarga yang mengungsi di posko yang sebagian besar dari mereka rumahnya hancur.(Detikcom)
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari jambore warga binaan yang diselenggarakan Kementerian Hukum dan HAM. Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly berharap, bantuan dari warga binaan tersenut dapat meringankan beban masyarakat yang tengah ditimpa bencana.
"Kita juga punya Pramuka warga binaan di Lampung, dari Jawa, dan beberapa tempat di luar Jawa. Jadi disana melakukan jambore tapi mereka akan membantu masyarakat yang kena bencana. Bantu perbaikan fasilitas, bantu masyarakat apa yang bisa kita bantu disana sesuai dengan koordinasi kita dengan Pemda," ujar Yasonna di Kantor Ditjen Imigrasi, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (29/9/2016).
Kegiatan akan berlangsung selama dua hari yakni 14-15 Oktober 2016 ini sekaligus menjadi bentuk rasa syukur perayaan Hari Dharma Karyadhika Kemenkumham.
Lokasi banjir bandang garut |
"Warga binaan kita harapkan bisa melakukan pelayanan nyata untuk masyarakat disana. Dalam aspek kemanusiaan. 650 warga binaan kita kirimkan ke sana," jelas Yasonna.
Banjir bandang Garut menewaskan 34 orang. Sementara jumlah pengungsi saat ini sebanyak 2.525 orang. Proses SAR juga masih terus dilakukan oleh tim Basarnas.
Pemerintah sebelumnya memastikan penanganan terhadap para pengungsi banjir bandang. Pemerintah pusat dan pemda akan menyiapkan rusunawa.
Presiden Jokowi sudah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Bupati Garut untuk merelokasi korban banjir Garut. Opsi yang disiapkan salah satunya adalah dengan membangun rusunawa.
Tetapi opsi ini masih dipertimbangkan karena Jokowi tak ingin nantinya Rusunawa malah tak dihuni. Maka itu pemerintah akan bicarakan opsi pembangunan rusunawa dengan warga.
Saat ini tercatat ada 453 kepala keluarga yang mengungsi di posko yang sebagian besar dari mereka rumahnya hancur.(Detikcom)
loading...
Post a Comment