BAPANAS/BATAM- Seorang tahanan kasus narkoba bernama Budi Yanto tewas pada Rabu 20 Juli 2016. Ironisnya, kematian Budi yang diduga karena disiksa ditutupi pihak Rutan Batam. Kematian Budi terungkap dari informasi warga yang ramai membicarakannya di media sosial.
Pihak kepolisian mengatakan tidak mengetahui peristiwa tersebut karena tidak adanya laporan dari instansi terkait.
Namun pada Selasa siang, jajaran Polresta Barelang langsung melakukan introgasi ke beberapa pihak terkait tewasnya Budi Yanto di Rutan Batam dan tidak dilaporkan ke polisi.
Kapolresta Barelang Kombes Helmy Santika, Selasa (2/8/2016), mengatakan tewasnya tahanan tersebut sudah 10 hari lalu. Sejauh ini langkah kepolisian sudah menginterogasi dokter yang sudah menangani kasus ini.
"Tadi kita sudah menanyakan kepada dokternya. Memang saat diantar ke rumah sakit, korban sudah meninggal. Dari pengakuan dokter di rumah sakit ada bekas cakaran di tubuh korban," sebut Helmy.
Namun saat itu pihak keluarga korban, menurut dokter, tidak mau mengautopsi jenazah dengan berbagai alasan. Penolakan tersebut yang membuat dokter akhirnya memilih menyerahkan korban ke pihak keluarga.
Polisi sejauh ini juga sudah berupaya meminta keterangan dari pihak Rutan Barelang. Lalu jika nantinya tidak ada kejelasan dari mereka, tidak menutup kemungkinan kalau polisi akan membongkar kembali kubur korban untuk melakukan tes DNA ataupun autopsi.
"Kalau dia tewas karena sakit, berarti kasusnya ditutup. Kalau dia tewas karena adanya unsur penganiyaan, kita akan terus lanjutkan kasus ini," ucap Helmy.
Diketahui, saat jenazah korban diantarkan rumah sakit Embun Fatimah beberapa waktu lalu, di tubuh korban terdapat luka cakaran. Helmy sendiri belum bisa mengatakan apakah penyebab kematian korban karena cakaran tersebut atau bukan.
"Yang bisa menjawab itu hanya dokter. Yang jelas ditubuh korban ditemukan bekas cakaran," tutupnya. (Okezone)
Pihak kepolisian mengatakan tidak mengetahui peristiwa tersebut karena tidak adanya laporan dari instansi terkait.
Namun pada Selasa siang, jajaran Polresta Barelang langsung melakukan introgasi ke beberapa pihak terkait tewasnya Budi Yanto di Rutan Batam dan tidak dilaporkan ke polisi.
Kapolresta Barelang Kombes Helmy Santika, Selasa (2/8/2016), mengatakan tewasnya tahanan tersebut sudah 10 hari lalu. Sejauh ini langkah kepolisian sudah menginterogasi dokter yang sudah menangani kasus ini.
"Tadi kita sudah menanyakan kepada dokternya. Memang saat diantar ke rumah sakit, korban sudah meninggal. Dari pengakuan dokter di rumah sakit ada bekas cakaran di tubuh korban," sebut Helmy.
![]() |
Ilustrasi |
Polisi sejauh ini juga sudah berupaya meminta keterangan dari pihak Rutan Barelang. Lalu jika nantinya tidak ada kejelasan dari mereka, tidak menutup kemungkinan kalau polisi akan membongkar kembali kubur korban untuk melakukan tes DNA ataupun autopsi.
"Kalau dia tewas karena sakit, berarti kasusnya ditutup. Kalau dia tewas karena adanya unsur penganiyaan, kita akan terus lanjutkan kasus ini," ucap Helmy.
Diketahui, saat jenazah korban diantarkan rumah sakit Embun Fatimah beberapa waktu lalu, di tubuh korban terdapat luka cakaran. Helmy sendiri belum bisa mengatakan apakah penyebab kematian korban karena cakaran tersebut atau bukan.
"Yang bisa menjawab itu hanya dokter. Yang jelas ditubuh korban ditemukan bekas cakaran," tutupnya. (Okezone)
loading...
Post a Comment