Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna
H. Laoly meminta semua petugas lembaga pemasyarakatan di seluruh
Indonesia berbenah diri. Pasalnya, dia menilai masih banyak peredaran
narkoba yang terjadi di lembaga pemasyarakatan.
"Karena wajah kalianlah kita jadi hancur lebur," katanya dalam sambutan acara pengarahan kepada semua kepala lembaga pemasyarakatan dan kepala rumah tahanan di Graha Pengayoman, Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Selasa, 5 April 2016.
Yasonna meminta semua lembaga pemasyarakatan diawasi dengan ketat agar tidak ada lagi transaksi narkoba di dalamnya. "Setelah pengarahan ini, kalian pulang kembali ke masing-masing lapas. Bersihkan setiap lapas agar tidak ada lagi transaksi (narkoba). Kalau tidak, saya pecat," ujarnya. Yasonna berharap peristiwa pembakaran LP Malabero, Bengkulu, yang terjadi beberapa waktu tidak terulang. Yasonna berharap kejadian tersebut menjadi pelajaran bagi semua pihak, khususnya petugas lembaga pemasyarakatan.
"Peristiwa Bengkulu mengagetkan kita semua. Ada yang salah. Masih ada temuan di dalam lapas dan rutan yang berkaitan dengan narkoba. Kami ingin ini tidak terjadi kembali," tuturnya.
Menurut Yasonna, sudah saatnya petugas lembaga pemasyarakatan tidak bisa hanya bergantung pada prosedur operasi standar yang ada, tapi juga dibutuhkan integritas tinggi untuk tidak terlibat dalam peredaran narkotik para bandar.
"Kami melihat masih banyak permainan yang terjadi antara petugas lapas dan pengedar narkoba, ini terjadi perselingkuhan uang," ujarnya.(kompas.com)
"Karena wajah kalianlah kita jadi hancur lebur," katanya dalam sambutan acara pengarahan kepada semua kepala lembaga pemasyarakatan dan kepala rumah tahanan di Graha Pengayoman, Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Selasa, 5 April 2016.
Yasonna meminta semua lembaga pemasyarakatan diawasi dengan ketat agar tidak ada lagi transaksi narkoba di dalamnya. "Setelah pengarahan ini, kalian pulang kembali ke masing-masing lapas. Bersihkan setiap lapas agar tidak ada lagi transaksi (narkoba). Kalau tidak, saya pecat," ujarnya. Yasonna berharap peristiwa pembakaran LP Malabero, Bengkulu, yang terjadi beberapa waktu tidak terulang. Yasonna berharap kejadian tersebut menjadi pelajaran bagi semua pihak, khususnya petugas lembaga pemasyarakatan.
"Peristiwa Bengkulu mengagetkan kita semua. Ada yang salah. Masih ada temuan di dalam lapas dan rutan yang berkaitan dengan narkoba. Kami ingin ini tidak terjadi kembali," tuturnya.
Menurut Yasonna, sudah saatnya petugas lembaga pemasyarakatan tidak bisa hanya bergantung pada prosedur operasi standar yang ada, tapi juga dibutuhkan integritas tinggi untuk tidak terlibat dalam peredaran narkotik para bandar.
"Kami melihat masih banyak permainan yang terjadi antara petugas lapas dan pengedar narkoba, ini terjadi perselingkuhan uang," ujarnya.(kompas.com)
loading...
Post a Comment