BAPANAS/Banda Aceh- Narapidana yang menghuni lapas (Lembaga Pemasyarakatan) diseluruh Indonesia mayoritas dihuni napi dalam kasus narkotika, demikian juga lapas di Aceh yang 50 persen dihuni oleh napi kasus narkotika.
Hal ini disampaikan wali kota Banda Aceh, Zainal Arifin menyebutkan, saat ini lebih dari 50 persen narapidana di seluruh lapas di Aceh merupakan narapidana kasus narkotika. Bahaya narkoba, menurutnya, sudah mulai merasuki pelajar di Aceh.
Zainal Arifin mengaku, khusus bagi pelajar, penggunaan narkoba bisa menghambat pertumbuhan bahkan menghapus masa depan. “Para mafia narkoba telah menjadikan siswa-siswi sebagai pasar potensial dalam mengedarkan barang haram tersebut,” kata dia, Rabu (6/4/2016).
Ia menambahkan, perlindungan utama untuk menghindari pelajar dari narkoba, dimulai dari orang tua. Untuk itu, Zainal meminta para orang tua selalu waspada dan memantau pertumbuhan serta perkembangan anak secara terus menerus.
Sementara, Kepala Bagian Pembinaan Operasi Direktorat Peminaan Masyarakat Polda Aceh, AKBP Ruslan Syafei mengungkapkan, penyalahgunaan narkoba di Aceh menduduki rangking delapan nasional.
“Kalau soal ganja, Aceh menduduki peringkat satu di dunia. Kualitas ganja Aceh itu terbaik di dunia karena zat adiktifnya paling tinggi, dan kadar air yang rendah,” ungkap dia.
Kejahatan narkoba lanjutnya, merupakan kejahatan yang terorganisir, baik dikendalikan dari luar, maupun dalam daerah. Ia menambahkan, untuk tahun ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.
Kalau soal ganja, Aceh menduduki peringkat satu di dunia. Kualitas ganja Aceh itu terbaik di dunia karena zat adiktifnya paling tinggi, dan kadar air yang rendah,” ungkap dia.
Kejahatan narkoba lanjutnya, merupakan kejahatan yang terorganisir, baik dikendalikan dari luar, maupun dalam daerah. Ia menambahkan, untuk tahun ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), aparat fokus pada pemberantasan narkoba.(PAS/Okezone)
Hal ini disampaikan wali kota Banda Aceh, Zainal Arifin menyebutkan, saat ini lebih dari 50 persen narapidana di seluruh lapas di Aceh merupakan narapidana kasus narkotika. Bahaya narkoba, menurutnya, sudah mulai merasuki pelajar di Aceh.
Zainal Arifin mengaku, khusus bagi pelajar, penggunaan narkoba bisa menghambat pertumbuhan bahkan menghapus masa depan. “Para mafia narkoba telah menjadikan siswa-siswi sebagai pasar potensial dalam mengedarkan barang haram tersebut,” kata dia, Rabu (6/4/2016).
Ia menambahkan, perlindungan utama untuk menghindari pelajar dari narkoba, dimulai dari orang tua. Untuk itu, Zainal meminta para orang tua selalu waspada dan memantau pertumbuhan serta perkembangan anak secara terus menerus.
Sementara, Kepala Bagian Pembinaan Operasi Direktorat Peminaan Masyarakat Polda Aceh, AKBP Ruslan Syafei mengungkapkan, penyalahgunaan narkoba di Aceh menduduki rangking delapan nasional.
![]() |
Faisal Gembong Narkoba Di LP Klas IIA Banda Aceh |
Kejahatan narkoba lanjutnya, merupakan kejahatan yang terorganisir, baik dikendalikan dari luar, maupun dalam daerah. Ia menambahkan, untuk tahun ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.
Kalau soal ganja, Aceh menduduki peringkat satu di dunia. Kualitas ganja Aceh itu terbaik di dunia karena zat adiktifnya paling tinggi, dan kadar air yang rendah,” ungkap dia.
Kejahatan narkoba lanjutnya, merupakan kejahatan yang terorganisir, baik dikendalikan dari luar, maupun dalam daerah. Ia menambahkan, untuk tahun ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), aparat fokus pada pemberantasan narkoba.(PAS/Okezone)
loading...
Post a Comment