Sufmi Dasco Ahmad: " Jangan Salahkan Depkumham"
BAPANAS/Jakarta- Kericuhan di Rutan Bengkulu terjadi saat petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bengkulu melakukan razia narkotika, Jumat (25 Maret 2016). Razia ini mendapat perlawanan napi dengan menjebol pintu tahanan dan membakar 3 (tiga) blok hunian, kecuali blok wanita.
(Baca: Rusuh Dan Kebakaran Rutan Malabero,Ini Keterangan Kadiv PAS Bengkulu )
Berbagai tanggapan di alamatkan kepada pihak Departemen Hukum dan HAM beserta Jajarannya. Namun lain hal dengan sikap dan tanggapan yang disampaikan oleh anggota DPR RI Komisi III Sufmi Dasco Ahmad melalui Pers rilisnya.
Menurut Anggota DPR RI Sufmi Dasco Ahmad tragedi di Rutan Bengkulu sangat memperihatinkan arena menelan korban jiwa dalam jumlah signifikan, harus ada evaluasi serius terhadap pihak-pihak terkait agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.
“ Kita jangan hanya salahkan Depkumham, kalau saya melihat masalah utama di LP/Rutan adalah tidak sebandingnya jumlah warga binaan dengan jumlah pegawaai lapas".
Lanjutnya " Info yang saya dapat secara nasional saat ini 1 (satu)
pegawai LP/Rutan harus mengawasi sektar 55 warga binaan, tentu tidak akan cukup ” Ujar sufmi.
Buka itu saja anggota DPR RI ini menilai kondisi lapas dan rutan di Indonesia semakin parah setelah Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Menpan) Yudi Chisnandi menerapkan MOU penerimaan CPNS.
Realita ini sungguh bertolak belakang dengan kebutuhan dilapangan,dimana jumlah warga binaan kasus narkoba terus membludak, hingga saat ini, jumlah tahanan dan narapidana kasus narkotika sebanyak 29,34 persen dari total penghuni 173 ribu lebih.
“ Saya dengar di beberapa daerah seperti Kabupaten Bogor karena ada LP Cibinong yang baru dan LP Gunung Sindur satu regu pegawai penjaga yang tadinya terdiri dari 15 orang sekarang hanya 9 orang karena sebagian di alihkan ke Lapas yang baru tersebut.
LP anak bandung dengan isi 189 orang dengan jumlah penjaga 12 orang yang dibagi menjadi 4 regu yang satu regunya beranggota 3 orang jaga keamanan Ini bahaya sekali, bisa jadi tragedi LP Bengkulu kembali terulang disini ” sambungnya.
Disamping itu Anggota Komisi III dari senayan ini juga memberi solusi agar insiden kerusuhan seperti yang terjadi di Rutan Malabero tidak lagi terulang di lapas atau rutan lainnya yakni jalan satu-satunya untuk bersihkan LP dari Narkoba adalah penambahan signifikan jumlah pegawai LP.
“ Menpan harus buat kebijakan khusus soal LP , Setidaknya quota jumlah pegawai 1 berbanding 25 orang, baru pengawasan biar efektif, sebab jika terus dibiarkan maka Lapas atau rutan justru akan menjadi surga bagi pecandu narkoba ”,pungkas sufmi dasco ahmad melalui pers rillisnya. (TSA/ACH)
BAPANAS/Jakarta- Kericuhan di Rutan Bengkulu terjadi saat petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bengkulu melakukan razia narkotika, Jumat (25 Maret 2016). Razia ini mendapat perlawanan napi dengan menjebol pintu tahanan dan membakar 3 (tiga) blok hunian, kecuali blok wanita.
(Baca: Rusuh Dan Kebakaran Rutan Malabero,Ini Keterangan Kadiv PAS Bengkulu )
Berbagai tanggapan di alamatkan kepada pihak Departemen Hukum dan HAM beserta Jajarannya. Namun lain hal dengan sikap dan tanggapan yang disampaikan oleh anggota DPR RI Komisi III Sufmi Dasco Ahmad melalui Pers rilisnya.
Menurut Anggota DPR RI Sufmi Dasco Ahmad tragedi di Rutan Bengkulu sangat memperihatinkan arena menelan korban jiwa dalam jumlah signifikan, harus ada evaluasi serius terhadap pihak-pihak terkait agar tidak terjadi lagi di kemudian hari.
“ Kita jangan hanya salahkan Depkumham, kalau saya melihat masalah utama di LP/Rutan adalah tidak sebandingnya jumlah warga binaan dengan jumlah pegawaai lapas".
Lanjutnya " Info yang saya dapat secara nasional saat ini 1 (satu)
pegawai LP/Rutan harus mengawasi sektar 55 warga binaan, tentu tidak akan cukup ” Ujar sufmi.
![]() |
Sufmi Dasco Ahmad Anggota Komisi DPR RI |
Realita ini sungguh bertolak belakang dengan kebutuhan dilapangan,dimana jumlah warga binaan kasus narkoba terus membludak, hingga saat ini, jumlah tahanan dan narapidana kasus narkotika sebanyak 29,34 persen dari total penghuni 173 ribu lebih.
“ Saya dengar di beberapa daerah seperti Kabupaten Bogor karena ada LP Cibinong yang baru dan LP Gunung Sindur satu regu pegawai penjaga yang tadinya terdiri dari 15 orang sekarang hanya 9 orang karena sebagian di alihkan ke Lapas yang baru tersebut.
LP anak bandung dengan isi 189 orang dengan jumlah penjaga 12 orang yang dibagi menjadi 4 regu yang satu regunya beranggota 3 orang jaga keamanan Ini bahaya sekali, bisa jadi tragedi LP Bengkulu kembali terulang disini ” sambungnya.
Disamping itu Anggota Komisi III dari senayan ini juga memberi solusi agar insiden kerusuhan seperti yang terjadi di Rutan Malabero tidak lagi terulang di lapas atau rutan lainnya yakni jalan satu-satunya untuk bersihkan LP dari Narkoba adalah penambahan signifikan jumlah pegawai LP.
“ Menpan harus buat kebijakan khusus soal LP , Setidaknya quota jumlah pegawai 1 berbanding 25 orang, baru pengawasan biar efektif, sebab jika terus dibiarkan maka Lapas atau rutan justru akan menjadi surga bagi pecandu narkoba ”,pungkas sufmi dasco ahmad melalui pers rillisnya. (TSA/ACH)
loading...
Post a Comment