BAPANAS - Foto-foto aktivitas napi berjudi, mengonsumsi narkoba dan bebas berponsel di dalam lapas, bukanlah hal baru.
Sudah menjadi rahasia umum. Setidaknya jika memperhatikan banyaknya kasus terkait masalah tersebut yang sudah terbongkar.
Beberapa mantan napi dan keluarga napi (masih dipenjara) kepada BPost, kemarin juga menegaskan masih berlangsungnya kondisi tersebut hingga sekarang.
Bahkan, mereka tidak menutup kemungkinan terjadinya pembiaran atau bahkan kongkalikong dengan petugas lapas.
Terkait peredaran narkoba di dalam lapas, mereka mengatakan ada kode atau sandi yang biasa dipakai. Yakni, kata iwak (ikan) dan sayur. Iwak adalah sandi untuk ineks, sementara sayur menjadi kata pengganti sabu.
Saat ini, kata mereka, sayur lebih banyak penggemarnya atau menjadi favorit di dalam lapas.
“Harga di dalam lapas menurut kerabat saya yang ada di sana, satu paket sayur bisa lebih dari Rp 100 ribu. Namun, bagi yang tidak punya uang bisa berutang. Nanti dibayar jika telah mendapat kiriman uang dari keluarga. Ada bandarnya di dalam lapas,” kata seorang warga Banjarmasin yang sengaja dirahasiakan namanya.(TRB)
Sudah menjadi rahasia umum. Setidaknya jika memperhatikan banyaknya kasus terkait masalah tersebut yang sudah terbongkar.
Beberapa mantan napi dan keluarga napi (masih dipenjara) kepada BPost, kemarin juga menegaskan masih berlangsungnya kondisi tersebut hingga sekarang.
Bahkan, mereka tidak menutup kemungkinan terjadinya pembiaran atau bahkan kongkalikong dengan petugas lapas.
Terkait peredaran narkoba di dalam lapas, mereka mengatakan ada kode atau sandi yang biasa dipakai. Yakni, kata iwak (ikan) dan sayur. Iwak adalah sandi untuk ineks, sementara sayur menjadi kata pengganti sabu.
Saat ini, kata mereka, sayur lebih banyak penggemarnya atau menjadi favorit di dalam lapas.
“Harga di dalam lapas menurut kerabat saya yang ada di sana, satu paket sayur bisa lebih dari Rp 100 ribu. Namun, bagi yang tidak punya uang bisa berutang. Nanti dibayar jika telah mendapat kiriman uang dari keluarga. Ada bandarnya di dalam lapas,” kata seorang warga Banjarmasin yang sengaja dirahasiakan namanya.(TRB)
loading...
Post a Comment