Buntok — Layanan perpustakaan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Buntok terus mendapat respon positif dari Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP),Rabu (27/8).
Seiring meningkatnya minat baca, para WBP kini berharap koleksi buku yang tersedia dapat lebih bervariasi, tidak hanya terbatas pada buku-buku edukasi dan kerohanian.
Salah satu WBP mengungkapkan bahwa selain buku keagamaan dan pengembangan diri yang selama ini menjadi bacaan utama, mereka juga berharap adanya penambahan koleksi berupa komik, cerita humor, dan buku fiksi ringan lainnya.
"Kami senang ada perpustakaan di sini. Membaca sangat membantu kami mengisi waktu dengan hal yang bermanfaat. Tapi kami juga ingin ada bacaan yang ringan, seperti komik atau cerita lucu, supaya bisa jadi hiburan sekaligus mengurangi stres," ujar seorang WBP yang enggan disebutkan namanya.
Petugas Rutan Kelas IIB Buntok menyambut baik masukan tersebut. Plt. Kepala Rutan Tigor Immanuel Hutablian menyampaikan bahwa pihaknya akan berupaya menjalin kerja sama dengan pihak ketiga, seperti perpustakaan daerah, lembaga sosial, atau komunitas literasi, untuk memperkaya koleksi buku yang tersedia.
"Kami mendukung setiap upaya yang dapat menunjang pembinaan WBP, termasuk melalui peningkatan literasi. Usulan terkait buku hiburan akan kami tindak lanjuti, tentu dengan tetap mempertimbangkan kelayakan dan nilai edukatifnya," ungkap Plt. Kepala Rutan.
Layanan perpustakaan ini merupakan salah satu bentuk pembinaan kemandirian dan intelektual yang terus dikembangkan oleh Rutan Kelas IIB Buntok, sebagai bagian dari upaya reintegrasi sosial bagi para WBP. Diharapkan, melalui akses terhadap bacaan yang lebih beragam, semangat belajar dan suasana positif di lingkungan rutan dapat semakin meningkat.(Humas)
Post a Comment