CILACAP, (BPN)- Petugas gabungan kembali menangkap satu lagi narapidana ( napi) bernama Hendra bin Amin yang dilaporkan melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Besi Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (9/7/2017) lalu.
Koordinator Kepala Lapas se-Nusakambangan dan Cilacap, Abdul Aris mengatakan, napi asal Jorong Sebrang Piruoko Timur Kewalian Kota Baru Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Dhamasraya, Sumatera Barat ini dibekuk petugas gabungan sekitar pukul 14.30 WIB di hutan bakau tidak jauh dari lokasi penangkapan Agus Triyadi.
“Dua napi yang tertangkap ini sudah diamankan dan semuanya kami tahan di sel isolasi Lapas Batu,” katanya ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (12/7/2017).
Dalam kronologinya, Abdul menjelaskan, beberapa saat sebelum tertangkap, Agus dan satu rekan pelariannya, Hendra bin Amin dipergoki petugas sedang makan berdua di Gladakan. Karena terkejut dengan kehadiran petugas, mereka pun lari secara terpisah.
Agus lari ke kiri (arah Lapas Narkotika) dan Hendra berlari ke kanan (arah Lapas Kembangkuning).
“Agus sendiri sudah tertangkap petugas gabungan di Gladagan beberapa jam sebelumnya di belakang kompleks Lapas Narkotika sekitar pukul 11.15 WIB,” katanya.
Dengan ditangkapnya kembali Hendra dan Agus Triyadi yang kabur dari Lapas Besi, lanjut dia, berarti masih ada satu lagi napi kabur yang masuk dalam daftar buruan petugas gabungan.
Napi tersebut yakni Kadarmo alias Darmo bin Sukandar, terpidana kasus perampokan yang Lapas Klas IIA Permisan, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Senin (19/6/2017) silam.
“(Kadarmo) Terakhir terlihat di sekitar Jongorasu, sebelah Barat Lapas Permisan pada Sabtu malam (8/7/2017) kemarin,” katanya.
Abdul menyebutkan, Kadarmo merupakan bandit yang sangat licin dan berbahaya. Pasalnya, napi kasus perampokan dengan masa pidana 14 tahun tersebut diketahui membawa senjata tajam.
“Bahkan ada satu anggota kami yang dibacok perutnya pada pada Senin (3/7/2017) pekan lalu. Kadarmo tepergok oleh tiga petugas Lapas, tiba-tiba langsung menyerang dengan menyabetkan parang,” ujarnya.
Selama masa pelariannya, lanjut Abdul, Kadarmo sudah lima kali berhadapan dengan petugas. Namun demikian, napi asal Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunung Pati, Kabupaten Semarang ini selalu lolos dari hadangan petugas.
“Percaya tidak percaya, Kadarmo ini sakti, dia terkenal punya ajian sirep, pernah diberondong tembakan, tapi tiba-tiba menghilang,” katanya.
Tak hanya membacok petugas, keberadaan Kadarmo juga membawa teror tersendiri bagi masyarakat sipil yang bermukim di pulau pengasingan tersebut. Sebab, untuk bertahan hidup, Kadarmo tanpa kenal takut mencuri hasil kebun warga, seperti ubi, singkong, dan kelapa.
“Napi yang satu ini fisiknya memang masih sangat bagus. Pernah dikepung di pantai, tapi tetap bisa lolos dengan merayap di batu karang yang mustahil dilalui manusia,” ujar Abdul.(kompas)
loading...
Post a Comment