SIDOARJO,(BPN)- Lebaran tidak dilewatkan keluarga tahanan dan narapidana (napi) di Lapas Kelas II-A Sidoarjo. Hingga Selasa (27/6), jam besuk panjang sampai sore masih diterapkan. Terakhir hari ini.
Selama tiga hari, jumlah pembesuk di lapas membeludak. Total, ada 2.800 orang yang berkunjung ke penjara di tengah kota tersebut. Mereka harus sabar mengantre agar bisa masuk ke lapas. Sebab, tempat besuk yang disediakan terbatas.
Ruang besuk sehari-hari diperuntukkan keluarga tahanan dan napi perempuan. Penghuni laki-laki menerima keluarga di tenda. Tepatnya di lapangan sebelah masjid dan blok sel mapenaling (masa pengenalan lingkungan).
Di tenda tersebut, ada sekat kain yang membatasi satu tempat dengan yang lain. Pembatas itu dipasang bukan tanpa alasan. Kain tersebut sekaligus menjadi ’’alat’’ untuk menghitung jatah waktu kunjungan. ’’Rata-rata pembesuk mempunyai waktu 30 menit untuk bertemu dengan keluarga,’’ kata Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Kelas II-A Sidoarjo Alip Purnomo.
Demi mengamankan ribuan pembesuk, lapas meminta bantuan pengamanan kepada polisi. Selama tiga hari, Alip menyatakan bahwa kondisi besukan relatif aman dan kondusif. Hanya ada dua pembesuk yang melanggar aturan besuk. Mereka kedapatan membawa handphone di dalam tas.
Dua pembesuk itu pun diberi sanksi. Yakni, tidak diperkenankan membesuk ke lapas dalam batas waktu yang tidak ditentukan. ’’Mereka mengaku lupa menitipkan HP karena terburu-buru,’’ jelas Alip.
Ismail, salah seorang penghuni, merasa senang dengan sistem besuk yang lebih panjang. ’’Yang penting, (keluarga, Red) bisa sering membesuk,’’ ucap napi kasus narkoba tersebut. (JPG)
loading...
Post a Comment