KLATEN,(BPN)—Penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Klaten didominasi narapidana (napi) kasus Narkoba.
Berdasarkan data awal Januari 2017, dari total 306 narapidana, 91 di antaranya terlibat kasus Narkoba.
Dari 91 napi Narkoba tersebut, 51 di antaranya merupakan bandit narkoba yang beroperasi di wilayah hukum Klaten.
Sementara 40 tahanan kasus Narkoba lainnya berasal dari kabupaten lain yang dilimpahkan ke Lapas Klaten.
Dengan jumlah tersebut tentu sudah bisa menggambarkan bahwa kasus Narkoba yang ada di Klaten memang tinggi,” ungkap Kasi Pembinaan Anak Didik dan Kegiatan Kerja (Binadik dan Giatja) Lapas Klaten, Eko Bekti Susanto, belum lama ini.
Banyaknya tahanan Narkoba di Lapas Klaten akhirnya menimbulkan masalah baru di Lapas. Eko mengakui keterbatasan mereka dalam penanganan medis untuk menghadapi tahanan yang sedang sakau atau kondisi ketagihan menggunakan Narkoba.
“Sakau atau tidak kita tidak tahu. Cuma sempat ada tahanan Narkoba yang sesak napas. Kita tidak dapat menyimpulkan itu sakau atau tidak, karena tidak ada tenaga medis untuk itu. Kalau itu sakau juga repot, kalau tidak ditangani dengan baik,” paparnya.
Eko mengatakan sesuai Memorandum of Understanding (MoU) tentang Penanganan Pecandu Narkotika dan Korban Penyalahgunaan Narkotika ke dalam Lembaga Rehabilitasi, pengguna atau pemakai Narkoba harus direhabilitasi.
Ia berharap dengan adanya Mou tersebut para tahanan di Lapas Klaten juga akan mendapatkan kesempatan untuk rehabilitasi.
Besarnya jumlah kasus Narkoba di Klaten, tentu saja perlu menjadi perhatian bagi Pemerintah Kabupaten Klaten.
Apalagi saat ini Klaten juga sudah memiliki Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Klaten. Dengan adanya BNK ini seharusnya permasalahan Narkoba bisa lebih ditekan.
Menanggapi data tersebut, Sekretaris BNK Klaten, Bambang Sujarwo, mengaku pihaknya prihatin dengan jumlah kasus Narkoba yang menduduki peringkat teratas di Lapas Klaten.
Ia mengaku akan segera melakukan koordinasi untuk mengatasi permasalahan ini dengan para Muspida yang tergabung dalam BNK Klaten.
“Kita akan koordinasi untuk mencari solusi, termasuk dengan Granat dan Polres Klaten. Harapan ke depan bisa merealisasikan tempat tersendiri untuk menangani narapidana pengguna Narkoba,” pungkasnya.(joglosemar)
loading...
Post a Comment