BANDUNG,(BPN)- Pihak Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat akan memperketat sistem pengamanan setelah sejumlah narapidana dikabarkan 'pelesiran'. Salah satu terobosan yang akan digulirkan yaitu menyematkan GPS pada setiap pengawal napi.
Kalapas Sukamiskin Dedi Handoko mengatakan, sistem GPS itu satu paket terpasang di telepon genggam milik petugas pengawalan. Sistem pengamanan diperketat guna mengantisipasi aksi penyimpangan yang dilakukan napi dan oknum petugas lapas yang melakukan pengawalan selama berada di luar bui.
"Ya nanti setiap warga binaan yang keluar akan dikawal oleh petugas. Petugas itu nanti kami kasih GPS," kata Dedi di halaman Lapas Sukamiskin, Jalan AH Nasution, Kota Bandung, Rabu (8/2/2017).
Fungsi GPS ini guna memudahkan pelacakan jarak jauh serta histori pergerakan rute pengawalan napi. Sehingga keberadaan mereka akan terdeteksi bila singgah atau mampir ke tempat yang tidak diizinkan.
Napi hanya boleh mendapat izin keluar penjara jika berobat sakit, berjumpa keluarga inti yang meninggal, dan menjadi wali nikah. "Posisi kemana-mananya (pengawalan napi) akan ketahuan," ujar Dedi.
Sistem pemasangan teknologi GPS kepada pengawal napi ini sudah dilakukan Dedi saat menjabat Kalapas Tangerang. Dia mengklaim cara tersebut ampuh mendeteksi pengawalan napi saat keluar lapas sesuai izin.
"Secepatnya pelaksanaan (pemasangan GPS). Ini kan menyangkut anggaran, satu handphone itu sekitar empat hingga lima juta rupiah. Kalau di rumah sakit ada enam hingga tujuh orang, sebanyak itu yang harus kita penuhi," tutur Dedi.(detiknews)
loading...
Post a Comment