BAPANAS - Direktorat Jenderal (Dirjen) Pemasyarakatan (PAS) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) bergerak cepat menerjunkan tim khusus ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas/LP) kelas II/A Lhokseumawe, Provinsi Aceh.
Ini tak lain karena kejadian ledakan di LP tersebut kemarin (23/10/2016) yang membuat dua napi terluka parah. Seperti diketahui, sebelumnya insiden ini diduga bagian dari upaya kabur pada narapidana di tempat tersebut.
Dirjen PAS Kemenkumham, I Wayan Kusmiantha Dusak mengatakan, saat ini tim dari Kemenkumham sudah diterbangkan LP kelas II/A Lhokseumawe.
Pengiriman itu sebagai langkah untuk mencari tahu motif ledakan tersebut. Termasuk mencari tahu apakah bom yang berdaya ledak rendah tersebut didapat dari luar atau memang dirakit di dalam LP.
“Lagi diberangkatkan tim ke sana untuk mengklrasifikasi kenapa dan sebagainya begitu,” ujar Wayan kepada JawaPos.com (grup pojoksumut.com), Senin (24/10/2016).
Dia menambahkan, adanya kejadian tersebut akan menjadi bahan evaluasi agar setiap LP lewat Kepala Lapas untukmeningkatkan kewaspadaan dan keamanan.
Pasalnya, narapidana memiliki macam-macam motif agar bisa kabur dari LP. “Biasanya kan orang kalau sudah lama-lama kan penjagaanya menurun kewaspadaanya,” katanya.
Lebih lanjut dia menambahkan, ke depan tidak boleh ada LP yang kecolongan terkait adanya bom tersebut.
Hal ini harus dijadikan pembelajaran untuk lebih meningkatkan keamanan di LP. “Saya ingatkan lagi jangan sampai nanti ini terjadi di tempat lain,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman, mengatakan telah terjadi ledakan bom menguncang LP Kelas II / A Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Ledakan tersebut menghancurkan sebagian kecil pagar di LP itu.
Dalam kejadian pada Minggu sekira pukul 14.30 WIB tersebut, dua narapidana dilarikan ke rumah sakit serta satu diantaranya kritis, akibat terkena ledakan bom tersebut.
Kejadian tersebut sengaja dilakukan oleh narapidana yang ingin melarikan diri. Namun, pelakunya sendiri kritis akibat terkena dampak bom tersebut.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara dan sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi, pihaknya menyimpulkan bahwa upaya peledakan dilakukan dari dalam dengan tujuan melarikan diri.
Bom rakitan itu, diletakkan di dalam lubang pipa air minum, yang menghubungkan antara luar dan dalam LP. Bom diketahui dibalut dengan kaleng sarden.(JPG)
Ini tak lain karena kejadian ledakan di LP tersebut kemarin (23/10/2016) yang membuat dua napi terluka parah. Seperti diketahui, sebelumnya insiden ini diduga bagian dari upaya kabur pada narapidana di tempat tersebut.
Dirjen PAS Kemenkumham, I Wayan Kusmiantha Dusak mengatakan, saat ini tim dari Kemenkumham sudah diterbangkan LP kelas II/A Lhokseumawe.
Pengiriman itu sebagai langkah untuk mencari tahu motif ledakan tersebut. Termasuk mencari tahu apakah bom yang berdaya ledak rendah tersebut didapat dari luar atau memang dirakit di dalam LP.
“Lagi diberangkatkan tim ke sana untuk mengklrasifikasi kenapa dan sebagainya begitu,” ujar Wayan kepada JawaPos.com (grup pojoksumut.com), Senin (24/10/2016).
Dia menambahkan, adanya kejadian tersebut akan menjadi bahan evaluasi agar setiap LP lewat Kepala Lapas untukmeningkatkan kewaspadaan dan keamanan.
Pasalnya, narapidana memiliki macam-macam motif agar bisa kabur dari LP. “Biasanya kan orang kalau sudah lama-lama kan penjagaanya menurun kewaspadaanya,” katanya.
Lebih lanjut dia menambahkan, ke depan tidak boleh ada LP yang kecolongan terkait adanya bom tersebut.
Hal ini harus dijadikan pembelajaran untuk lebih meningkatkan keamanan di LP. “Saya ingatkan lagi jangan sampai nanti ini terjadi di tempat lain,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman, mengatakan telah terjadi ledakan bom menguncang LP Kelas II / A Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Ledakan tersebut menghancurkan sebagian kecil pagar di LP itu.
Dalam kejadian pada Minggu sekira pukul 14.30 WIB tersebut, dua narapidana dilarikan ke rumah sakit serta satu diantaranya kritis, akibat terkena ledakan bom tersebut.
Kejadian tersebut sengaja dilakukan oleh narapidana yang ingin melarikan diri. Namun, pelakunya sendiri kritis akibat terkena dampak bom tersebut.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara dan sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi, pihaknya menyimpulkan bahwa upaya peledakan dilakukan dari dalam dengan tujuan melarikan diri.
Bom rakitan itu, diletakkan di dalam lubang pipa air minum, yang menghubungkan antara luar dan dalam LP. Bom diketahui dibalut dengan kaleng sarden.(JPG)
loading...
Post a Comment