BAPANAS- Kerusuhan ratusan narapidana (napi) yang berujung dibakarnya sejumlah fasilitas dan ruangan kantor rutan ternyata dipicu ulah petugas rutan yang melakukan penganiayan terhadap sejumlah napi sehari setelah hari pencoblosan berlansung, pada Rabu (17/4/2019).
Menurut pengakuan para napi, mereka sudah lama kesal dengan ulah petugas rutan tersebut. Sejumlah napi dianiaya lantaran berpeda pandangan saat coblosan di TPS khusus.
Para napi juga memprotes terbatasnya pasokan air minum, air bersih serta makanan. Tiga fasilitas ini sering dipangkas oleh pihak rutan.
Kekesalan mereka memuncak sehingga mereka mengejar para petugas rutan, membakar dan merusak sejumlah fasilitas rutan. Akibat kebakaran di rutan tersebut, sejumlah water canon milik polisi dikerahkan sehingga api tidak meluas ke seluruh area rutan.
Kapolda Sulbar Brigjen Pol Baharuddin Djafar membantah jika kerusuhan yang terjadi berkaitan dengan pemilu
"Ini karena ulah petugas sipir yang tidak simpatik hingga memicu kerusuhan narapidana. Situasinya sudah terkendali. Petugas kepolisan di BKO di rutan sampai situasi dinyatakan aman,” jelas Baharuddin Djafar. (Red/Kompas)
loading...
Post a Comment