JAKARTA,(BPN) - Terpidana kasus korupsi Mohamad Sanusi mengatakan, banyak narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, terpaksa merenovasi sendiri bagian dalam kamar tahanan mereka.
Renovasi itu bukan karena para narapidana semata-mata menginginkan kemewahan. Menurut Sanusi, banyak kondisi kamar yang tidak layak, sehingga membutuhkan perbaikan.
Salah satu contohnya, menurut Sanusi, para narapidana memasang sendiri wallpaper atau kertas pelapis dinding. Sebab, jika tidak dilapisi kertas, dinding dan atap yang terbuat dari kapur akan berjatuhan.
"Itu kalau enggak kami plester, atau pasang wallpaper atau kami kasi triplek, anda tidur, itu semua lepas tuh, karena itu semua banyak kapur. Karena konstruksinya sudah 100 tahun yang lalu, bukan pakai semen, pakai kapur," kata Sanusi saat ditemui di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (2/8/2018).
Tak cuma itu, menurut Sanusi, banyak narapidana yang akhirnya memasang sendiri kloset duduk di kamar tahanan. Salah satu alasannya, karena banyak tahanan berusia lanjut yang kesulitan jika harus buang air tanpa kloset duduk.
Belum lagi, kata Sanusi, beberapa tahanan yang dalam keadaan sakit, akan kesulitan jika dilarang menggunakan kloset duduk. Mantan anggota DPRD DKI itu keberatan jika penggunaan kloset duduk di dalam kamar tahanan sampai dipersoalkan.
"Saya kasi contoh, OC Kaligis kalau disuruh nongkrong, dia enggak keluar tuh BAB-nya, sudah 76 tahun. Saya di ditahan di KPK, WC-nya duduk bukan nongkrong. Masa WC duduk saja dimasalahin hayo?" Kata Sanusi.
Beberapa waktu lalu, Kepala Lapas Sukamiskin Wahid Husein ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan sangkaan memberi fasilitas dan izin khusus bagi sejumlah narapidana.(Red/Kompas)
loading...
Post a Comment