JAKARTA,(BPN)- Budi Waseso yang baru saja pensiun dari Kepala Badan Narkotika Nasional menyebut petugas lembaga pemasyarakatan (lapas) adalah penghianat negara karena banyak yang kongkalikong dengan bandar narkoba di penjara. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly menanggapi santai pernyataan Budi Waseso itu.
Baca juga: Buwas:Petugas Lapas Pengkhianat Negara
"Haha, ya itu biar Beliau saja. Komentar Beliau saja," kata Yasonna di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/3/2018). Yasonna mengatakan, sejak dulu Kemenkumham sudah meminta BNN untuk membantu membongkar oknum petugas lapas yang terlibat peredaran narkoba. "Mana orang-orangnya? Kemarin sudah saya sediakan tempat supaya kami jaga bersama. Kami minta dari mereka juga untuk ikut," ujar politisi PDI-P itu. (Baca juga: Jengkel, Buwas Anggap Petugas Lapas Pengkhianat Negara)
Menurut Yasonna, Kemenkumham terus melakukan evaluasi dan pengawasan internal terhadap lapas. Namun, pihaknya tidak mempunyai alat-alat canggih seperti BNN yang bisa mendeteksi ada atau tidaknya narkoba dalam suatu lapas. Oleh karena itu, Yasonna menilai kerja sama dengan BNN diperlukan.
"Tapi kan sampai saat ini enggak ada," kata Yasonna. Komjen Budi Waseso sebelumnya mengaku lega lantaran sudah purnatugas sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN). Meski mengaku lega, Buwas, begitu ia kerap disapa, masih memendam kejengkelan lantaran masih ada oknum petugas lapas yang kongkalikong dengan para bandar narkoba yang mendekam di penjara. "Inilah bukti fakta bahwa di dalam (lapas) itu masih seperti itu. Terus mau sampai kapan? Harusnya yang ditindak tegas itu oknumnya ini," ujar Buwas, dalam konferensi pers di Kantor BNN, Jakarta, Senin (5/3/2018).
"Makanya teman-teman tanyakan, ini bagaimana? Kalau saya, saya cincang-cincang. Kenapa? Itu penghianat negara loh. Jangan main-main. Dia aparat negara, tetapi mengkhianati negara," kata mantan Kabareskrim itu.(red/kompas)
loading...
Post a Comment