BAPANAS/NABIRE- Di samping menjadi tempat pembinaan,lapas nabire juga merupakan salahsatu tempat perekat hubungan emosional antara semua suku yang di Indonesia.
Ancaman disintegrasi bangsa yang tinggi dibumi papua menjadikan seorang Yosep Yambise merasa terpanggil untuk menjadikan Lapas Nabire ambil bagian dalam upaya pencegahan disintegrasi.
Isu papua merdeka atau keinginan sebagian kelompok di papua yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan ancaman serius bagi pemerintah indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini.
Dalam 2 tahun menjabat sebagai kalapas Kelas IIB Nabire Yosep telah berhasil Membangun hubungan emosional antara sesama napi yang berasal dari pedalam papua dengan napi yang berasal dari berbagai propinsi lainnya di Indonesia.
Menurut yosep ancaman disintegrasi di tanah kelahirannya pada awal mula dimana adanya perbedaan presepsi dan asumsi buruk warga lokal khususnya yang tinggal di pedalaman kepada warga ataupun suku lain yang dari luar papua.
“ Saya sebagai putra papua mempunyai tanggungjawab menjadikan NKRI adalah harga mati,didalam lapas nabire saya mengajarkan rasa kebersamaan,persaudaraan dan kekeluargaan,saya kemas itu dalam wujud pembinaan “,Ungkap yosep.
Menurutnya,dengan berbagai pola pembinaan yang terus dilaksanakannya di lapas nabire antar sesama napi yang kesemuanya adalah upaya jangka panjang dalam mengamankan disintegrasi dibumi papua.
“ Saya kerap mendapat telpon dari warga binaan saya yang tinggal di kampung pedalaman papua, “ Pak terimakasih, sianu dari sulawesi kemarin sudah datang kekampung saya,demikian juga warga binaan saya yang tinggal diluar papua mengatakan sianu yang tinggal di papua sudah ikut saya di makassar,bandung,jambi atau daerah lainnya,inilah yang saya katakan mereka telah terbangun hubungan emosional dan rasa kebersamaan satu sama lainnya “,jelasnya kepada Redaksi BPN,Minggu (9/10/2016).
Bagi yosep pola pembinaan yang diterapkan di lapas nabire bukan semata-semata bertujuan untuk memikirkan bagaimana jika suatu saat sinapi yang bebas dapat mandiri namun bagaimana sinapi kelak saat bebas menjadikan temannya sesama napi dapat berhubungan tidak sebatas teman namun menjadi sebagai satu keluarga.
Didalam lapas nabire yosep mengajarkan para napi yang memiliki keahlian,wawasan maupun keterampilan untuk mengajarkan para napi yang berasal dari pedalaman papua yang tujuan utamanya adalah membangun hubungan emosional diantara para napi.
“ Saya ajarkan pada warga binaan saya yang memiliki keterampilan,keahlian dan wawasan untuk mengajarkannya kepada saudaranya sesama napi yang tinggal di papua yang setiap harinya hanya tahu bangun tidur,berburu kemudian tidur,jadi jika pembinaan yang saya lakukan bukan saja bertujuan agar sinapi mandiri namun mencegah disintegrasi,membangun rasa kebersamaan sejak awal antara sesama suku merupakan upaya pencegahan disintegrasi bangsa yang menjadi tanggungjawab saya dan lapas nabire “,pungkasnya.
Redaksi: T.Sayed Azhar)
Redaksi: T.Sayed Azhar)
loading...
Post a Comment