BAPANAS/FILIPINA- Seorang pria yang dituduh Presiden Filipina Rodrigo Duterte sebagai pengedar narkoba papan atas terluka dalam sebuah perkelahian di dalam penjara.
Selain itu, seorang anggota geng narkoba juga tewas dalam keributan di Lapas Bilibid yang terkenal dengan kekerasan dan kekejamannya.
"Nampaknya terjadi perkelahian dengan menggunakan pisau," kata Menteri Kehakiman Vitaliano Aguirre, Rabu (28/9/2016).
Sebelumnya, Duterte sudah mengincar Lapas Bilibid sebagai salah satu tempat peredaran narkoba di Filipina.
Dia kemudian menuding Peter Co, orang yang cedera dalam perkelahian di dalam lapas, sebagai salah satu pengedar narkoba terbesar di Filipina.
Pengelola Lapas Bilibid mengatakan, enam orang yang terlibat dalam perkelahian adalah para pemimpin geng yang ditempatkan di sayap berkeamanan penuh.
Namun, para pengelola penjara tidak menjelaskan bagaimana senjata tajam yang digunakan dalam keributan itu bisa masuk ke dalam lembaga pemasyarakatan tersebut.
Pria yang tewas adalah Tony Co, tak berkerabat dengan Peter Co, tetapi dia menjadi anggota geng yang sama dan juga dituduh sebagai pengedar narkoba.
Pada awal Juli, Duterte mengatakan Peter Co mengendalikan bisnis narkobanya dari dalam penjara. Dia memasok narkoba ke Manila dan pulau utama, Luzon dengan bantuan aparat pemerintah yang korup.
"Jadi permintaan saya kepada mereka, karena kejahatan mereka sudah sulit diampuni, maka saya sarankan agar mereka berhenti dan bunuh diri," kata Duterte saat itu.
"Sebab saya tak akan membiarkan orang-orang idiot ini beraksi selama saya masih hidup," tambah Duterte.
Selama tiga bulan Duterte berkuasa, sebanyak 3.700 orang yang diduga pengedar narkoba tewas. Sebagian tewas akibat baku tembak dengan polisi, sebagian lainnya dibunuh orang tak dikenal.(Detikcom)
Selain itu, seorang anggota geng narkoba juga tewas dalam keributan di Lapas Bilibid yang terkenal dengan kekerasan dan kekejamannya.
"Nampaknya terjadi perkelahian dengan menggunakan pisau," kata Menteri Kehakiman Vitaliano Aguirre, Rabu (28/9/2016).
Sebelumnya, Duterte sudah mengincar Lapas Bilibid sebagai salah satu tempat peredaran narkoba di Filipina.
Dia kemudian menuding Peter Co, orang yang cedera dalam perkelahian di dalam lapas, sebagai salah satu pengedar narkoba terbesar di Filipina.
Pengelola Lapas Bilibid mengatakan, enam orang yang terlibat dalam perkelahian adalah para pemimpin geng yang ditempatkan di sayap berkeamanan penuh.
Namun, para pengelola penjara tidak menjelaskan bagaimana senjata tajam yang digunakan dalam keributan itu bisa masuk ke dalam lembaga pemasyarakatan tersebut.
Pria yang tewas adalah Tony Co, tak berkerabat dengan Peter Co, tetapi dia menjadi anggota geng yang sama dan juga dituduh sebagai pengedar narkoba.
Pada awal Juli, Duterte mengatakan Peter Co mengendalikan bisnis narkobanya dari dalam penjara. Dia memasok narkoba ke Manila dan pulau utama, Luzon dengan bantuan aparat pemerintah yang korup.
"Jadi permintaan saya kepada mereka, karena kejahatan mereka sudah sulit diampuni, maka saya sarankan agar mereka berhenti dan bunuh diri," kata Duterte saat itu.
"Sebab saya tak akan membiarkan orang-orang idiot ini beraksi selama saya masih hidup," tambah Duterte.
Selama tiga bulan Duterte berkuasa, sebanyak 3.700 orang yang diduga pengedar narkoba tewas. Sebagian tewas akibat baku tembak dengan polisi, sebagian lainnya dibunuh orang tak dikenal.(Detikcom)
loading...
Post a Comment