BAPÀNAS/Jakarta- Pasca dicopotnya kepala lapas lubuk pakam yang dinilai telah memberi kebebasan memiliki fasilitas mewah pada napi bos narkoba Tony,Menkum HAM Yasonna Laoly meminta segenap jajarannya bertaubat agar tidak 'bermain' dengan jaringan narkoba di bui seperti kasus di LP Lubuk Pakam, Deli Serdang. Ia meminta ada program pembinaan bagi alumni taruna pemasyarakatan dan imigrasi.
"Saya dengar kemarin, ini Deli Serdang (Kalapas Lubuk Pakam) sudah mau pensiun. Jadi dikumpulkan duit sebanyak-banyaknya. Nah akibatnya masuk penjara," ujar Yasonna.
Hal ini disampaikan Yasonna saat memberikan kuliah singkat untuk peserta diklat Taruna AKIP dan AIM dengan tema Penegakan Hukum Melawan Narkoba di kantor Kemenkum HAM, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Rabu (13/4/2016).
Yasonna bertekad mengikuti terus perkembangan kasus yang mencoreng wajah kementeriannya. "Saya akan ikutin terus kasus. Buat kalian yang lain coba taubat. Cukup, no more again," imbaunya.
Buntut dari kemarahannya, Yasona meminta pola pembinaan kepada alumni taruna Pemasyarakatan (Ditjen PAS) dan imigrasi untuk diasramakan lagi.
"Program pembinaan SDM untuk alumni yang sudah 5 tahun dengan perut gedut-gendut itu yang sudah jadi kepala seksi hingga eselon 5 karena hidup enak akan dimasukkan kandang kita genjot kembali. Kasih program bangun pagi, mulai lari pagi, kita doktrin kembali supaya kempes perut-perut itu, ini sudah terlalu manja jadi lupa diri," paparnya.
Yasona mengingatkan lulusan taruna pemasyarakatan untuk menjaga idealisme diri. "Jangan sekali-kali melupakan di masa pendidikan. Jangan kalian begitu dikasih jabatan lalu jadi lupa diri. Masih ada persoalan.
Kalian itu ujung tombak yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Saya ingin kalian punya komitmen bersama. Jangan kalian buat tempat kerja kalian Kemenkum HAM itu adalah tempat bandar-bandar narkoba bermain," pungkasnya.(PAS/Detikcom)
"Saya dengar kemarin, ini Deli Serdang (Kalapas Lubuk Pakam) sudah mau pensiun. Jadi dikumpulkan duit sebanyak-banyaknya. Nah akibatnya masuk penjara," ujar Yasonna.
Hal ini disampaikan Yasonna saat memberikan kuliah singkat untuk peserta diklat Taruna AKIP dan AIM dengan tema Penegakan Hukum Melawan Narkoba di kantor Kemenkum HAM, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Rabu (13/4/2016).
Yasonna bertekad mengikuti terus perkembangan kasus yang mencoreng wajah kementeriannya. "Saya akan ikutin terus kasus. Buat kalian yang lain coba taubat. Cukup, no more again," imbaunya.
Buntut dari kemarahannya, Yasona meminta pola pembinaan kepada alumni taruna Pemasyarakatan (Ditjen PAS) dan imigrasi untuk diasramakan lagi.
"Program pembinaan SDM untuk alumni yang sudah 5 tahun dengan perut gedut-gendut itu yang sudah jadi kepala seksi hingga eselon 5 karena hidup enak akan dimasukkan kandang kita genjot kembali. Kasih program bangun pagi, mulai lari pagi, kita doktrin kembali supaya kempes perut-perut itu, ini sudah terlalu manja jadi lupa diri," paparnya.
Yasona mengingatkan lulusan taruna pemasyarakatan untuk menjaga idealisme diri. "Jangan sekali-kali melupakan di masa pendidikan. Jangan kalian begitu dikasih jabatan lalu jadi lupa diri. Masih ada persoalan.
Kalian itu ujung tombak yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Saya ingin kalian punya komitmen bersama. Jangan kalian buat tempat kerja kalian Kemenkum HAM itu adalah tempat bandar-bandar narkoba bermain," pungkasnya.(PAS/Detikcom)
loading...
Post a Comment